Seluma, Bengkulu, (Antara) - Pemerintah Australia melalui lembaga bantuan internasional Australia (AusAid) membangun dan memperluas 2000 sekolah menengah pertama (SMP) lagi di beberapa kawasan miskin dan terpencil Indonesia, termasuk di kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
“Ada sekitar 13 sekolah menengah pertama atau SMP satu atap dibangun di Seluma. Pemerintah Australia melalui lembaga bantuan AusAid tidak hanya membangun gedung sekolah, namun juga menyediakan fasilitas bangku, kursi, dan buku-buku penunjang kegiatan belajar mengajarâ€, ujar Arvin, S.Pd, guru SMP satu atap, di Seluma, Senin.
Salah satu desa yang dibangun gedung sekolah menengah pertama satu atap (SMP) adalah Desa Seluma Kiri, kecamatan Seluma Timur.
“Semenjak dibangunnya gedung SMP, anak-anak Desa Seluma Kiri tidak lagi sekolah ke luar desa, yang biasanya ditempuh dengan jarak 6 km dengan menggunakan sepeda,†ujar seorang wali murid, Yanto.
Selain mendapat bantuan dari lembaga bantuan internasional Australia (AusAid), SMP Satu Atap juga mendapatkan bantuan dari Telkom yaitu bantuan penunjang kegiatan belajar mengajar.
Lebih lanjut Arvin mengatakan bahwa masyarakat desa Seluma Kiri sangat bersyukur atas dibangunnya gedung SMP Satu Atap di desanya karena dapat mengentaskan program wajib belajar 9 tahun dan juga dapat menekan angka anak putus sekolah.
"Ini membantu anak-anak dapat kembali sekolah untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Ke depannya manajemen pendidikan sebaiknya lebih ditingkatkan kembali guna mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih bagus," katanya. (smy)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
“Ada sekitar 13 sekolah menengah pertama atau SMP satu atap dibangun di Seluma. Pemerintah Australia melalui lembaga bantuan AusAid tidak hanya membangun gedung sekolah, namun juga menyediakan fasilitas bangku, kursi, dan buku-buku penunjang kegiatan belajar mengajarâ€, ujar Arvin, S.Pd, guru SMP satu atap, di Seluma, Senin.
Salah satu desa yang dibangun gedung sekolah menengah pertama satu atap (SMP) adalah Desa Seluma Kiri, kecamatan Seluma Timur.
“Semenjak dibangunnya gedung SMP, anak-anak Desa Seluma Kiri tidak lagi sekolah ke luar desa, yang biasanya ditempuh dengan jarak 6 km dengan menggunakan sepeda,†ujar seorang wali murid, Yanto.
Selain mendapat bantuan dari lembaga bantuan internasional Australia (AusAid), SMP Satu Atap juga mendapatkan bantuan dari Telkom yaitu bantuan penunjang kegiatan belajar mengajar.
Lebih lanjut Arvin mengatakan bahwa masyarakat desa Seluma Kiri sangat bersyukur atas dibangunnya gedung SMP Satu Atap di desanya karena dapat mengentaskan program wajib belajar 9 tahun dan juga dapat menekan angka anak putus sekolah.
"Ini membantu anak-anak dapat kembali sekolah untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Ke depannya manajemen pendidikan sebaiknya lebih ditingkatkan kembali guna mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih bagus," katanya. (smy)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013