Pekanbaru (Antara) - Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah menggelar aksi untuk rasa di pintu masuk Markas Polda Riau untuk memperingati hari anti korupsi sedunia yang jatuh pada Senin (9/12).

"Di hari anti-korupsi sedunia ini, kami mendesak Polda Riau untuk mengusut dugaan kasus-kasus korupsi yang melibatkan perusahaan dan pejabat pemerintah," kata Habibi selaku koordinator aksi.

Dalam aksinya, massa membawa sejumlah spanduk anti-korupsi dan menyuarakannya dengan menggunakan alat pengeras suara.

Dalam orasinya, massa dari DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengajukan lima tuntutan.

Diantaranya meminta adag penegak hukum segera mengusut tuntas korupsi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) yang melibatkan Rudi Rumbiandini.

Kemudian massa juga mendesak lembaga hukum agar mengusut tuntas skandal korupsi di Provinsi Riau terutama untuk kasus izin penggunaan lahan hutan tanam industri dan penyimpangan anggaran di 12 kabupaten/kota.

Ketiga aktivis mahasiswa juga meminta para pejabat pemerintah daerah menghentikan praktek nepotisme di lingkungan birokras.

Selanjutnya, demonstran juga meminta kepada Kepala Badan Pemeriksa Keuangan Riau untuk meningkatkan pengawasan atau audit di seluruh wilayah kabupaten/kota di Riau.

"Terakhir kami meminta Kepada Kejaksaan Tinggi dan Kepala Polisi Daerah Riau untuk tidak tebang pilih dalam menyelesaikan kasus korupsi di Riau," katanya.

Unjuk rasa massa disambut oleh sejumlah perwira kepolisian yang akhirnya berhasil menegosiasikan perdamaian hingga aksi tersebut berakhir damai.

"Hari anti korupsi adalah saatnya seluruh elemen masyarakat untuk menyatakan tidak pada korupsi. Dan itu sudah menjadi komitmen Polri," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013