Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini membutuhkan penambahan alat pengecekan flu burung (tespek) untuk pemeriksaan unggas yang terserang virus H5N1 di daerah itu.
"Kami masih membutuhkan alat tesfek sebanyak 20 unit, karena sekarang stok tinggak tersisa 10 unit lagi," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakana, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elsandi di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, menipisnya stok tespek flu burung karena rutin digunakan oleh petugas peternakan saat melakukan pemeriksaan unggas warga yang ditemukan mati mendadak dalam jumlah besar di daerah ini.
"Setiap ada kasus ayam mati petugas selalu menggunakan tespek untuk memastikan unggas warga tidak terjangkit virus flu burung. Alat ini setelah satu kali digunakan langsung dibuang sehingga stok tesfek terus berkurang," ujarnya.
Meski demikian, sampai saat ini belum pernah ditemukan ada unggas masyarakat yang terjangkit virus H5N1."Untuk sementara masih aman karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ayam masyarakat yang mati mendadak karena terjangkit virus flu burung," ujarnya.
Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi wabah virus H5N1 berjangkit di Mukomuko dengan rutin melakukan pemeriksaan setiap ada kasus ayam warga mati secara mendadak di daerah ini.
Oleh karena itu, pihaknya tetap membutuhkan tambahan alat tesfek, sehingga jika ada kasus ayam warga mati mendadak langsung dapat diperiksa. Jika mati karena flu burung langsung ditangani.
Selain itu, tim tanggap flu burung yang berjumlah empat orang dibantu oleh petugas di 15 balai penyuluhan kecamatan rutin mengawasi dan memonitoring kondisi unggas warga di daerah ini.
"Daerah ini luas dengan petugas yang terbatas sehingga laporan dari masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam membantu mengantisipasi agar kasus flu burung cepat diketahui," ujarnya.(KR-FTO)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami masih membutuhkan alat tesfek sebanyak 20 unit, karena sekarang stok tinggak tersisa 10 unit lagi," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Peternakana, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Elsandi di Mukomuko, Selasa.
Ia mengatakan, menipisnya stok tespek flu burung karena rutin digunakan oleh petugas peternakan saat melakukan pemeriksaan unggas warga yang ditemukan mati mendadak dalam jumlah besar di daerah ini.
"Setiap ada kasus ayam mati petugas selalu menggunakan tespek untuk memastikan unggas warga tidak terjangkit virus flu burung. Alat ini setelah satu kali digunakan langsung dibuang sehingga stok tesfek terus berkurang," ujarnya.
Meski demikian, sampai saat ini belum pernah ditemukan ada unggas masyarakat yang terjangkit virus H5N1."Untuk sementara masih aman karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan ayam masyarakat yang mati mendadak karena terjangkit virus flu burung," ujarnya.
Namun, pihaknya tetap melakukan antisipasi wabah virus H5N1 berjangkit di Mukomuko dengan rutin melakukan pemeriksaan setiap ada kasus ayam warga mati secara mendadak di daerah ini.
Oleh karena itu, pihaknya tetap membutuhkan tambahan alat tesfek, sehingga jika ada kasus ayam warga mati mendadak langsung dapat diperiksa. Jika mati karena flu burung langsung ditangani.
Selain itu, tim tanggap flu burung yang berjumlah empat orang dibantu oleh petugas di 15 balai penyuluhan kecamatan rutin mengawasi dan memonitoring kondisi unggas warga di daerah ini.
"Daerah ini luas dengan petugas yang terbatas sehingga laporan dari masyarakat juga sangat dibutuhkan dalam membantu mengantisipasi agar kasus flu burung cepat diketahui," ujarnya.(KR-FTO)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012