Palu (Antara) - Panglima Kodam VII/Wirabuana Mayor Jenderal TNI Bachtiar menyebutkan pengamanan Hari Nusantara yang akan dihadiri Wapres Boediono pada Minggu (15/12) melibatkan sekitar 2.500 personel gabungan TNI dan Polri serta aparat lainnya.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan akhir. Pengamanan itu juga melibatkan unsur pemerintah daerah maupun komponen masyarakat lainnya," kata Bachtiar di Palu, Sabtu.
Sehari sebelumnya, dia juga meninjau lokasi pelaksanaan Hari Nusantara 2013 di Kota Palu sekaligus memantapkan persiapan pengamanan.
Bachtiar mengatakan TNI dan Polri telah melakukan gelar kekuatan dan pemeriksaan akhir untuk pengamanan Hari Nusantara yang akan dihadiri Wakil Presiden Boediono.
Selain itu dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan puncak peringatan Hari Nusantara ke-9 pada 15 Desember 2013.
Untuk menesuksesan kegiatan itu masyarakat itu diminta menjaga keamanan daerahnya masing-masing.
Sementara itu rangkaian kegiatan Hari Nusantara sendiri telah dilakukan sejak 10 Desember 2013, seperti lomba renang melintasi Teluk Palu, lomba layang-layang hias, pameran Nusantara, seminar dan dialog, serta kegiatan seni lainnya.
Puncak kegiatan pada 15 Desember 2013 akan menampilkan aksi terjun payung dari personel TNI AL, parade kapal perang, serta pengibaran bendera Merah Putih raksasa.
Beberapa hari sebelumnya, belasan peterjuan dari Korps Marinir TNI AL melakukan latihan terjun payung bebas menjelang peringatan puncak Hari Nusantara pada 15 Desember 2013.
Peterjun payung bebas itu menggunakan dua pesawat terbang di atas langit Kota Palu.
Pasukan marinir itu terjun dari pesawat sambil mengibarkan bendera Merah Putih dan selanjutnya mendarat di anjungan Pantai Talise. Ada pula yang mendarat di KRI Surabaya 591 yang telah berada di Teluk Palu.
Sementara itu kapal-kapal perang yang akan mengikuti parade kapal adalah KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Surabaya 591, KRI Rencong 622, KRI Keris 624, KRI Ajak 653, KRI Hiu 804, KRI Kakap 811, KRI Pandrong 801, KRI Kerapu 812, KRI Birang 813, dan KRI Suluh Pari 809.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Kami sudah melakukan pemeriksaan akhir. Pengamanan itu juga melibatkan unsur pemerintah daerah maupun komponen masyarakat lainnya," kata Bachtiar di Palu, Sabtu.
Sehari sebelumnya, dia juga meninjau lokasi pelaksanaan Hari Nusantara 2013 di Kota Palu sekaligus memantapkan persiapan pengamanan.
Bachtiar mengatakan TNI dan Polri telah melakukan gelar kekuatan dan pemeriksaan akhir untuk pengamanan Hari Nusantara yang akan dihadiri Wakil Presiden Boediono.
Selain itu dia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan puncak peringatan Hari Nusantara ke-9 pada 15 Desember 2013.
Untuk menesuksesan kegiatan itu masyarakat itu diminta menjaga keamanan daerahnya masing-masing.
Sementara itu rangkaian kegiatan Hari Nusantara sendiri telah dilakukan sejak 10 Desember 2013, seperti lomba renang melintasi Teluk Palu, lomba layang-layang hias, pameran Nusantara, seminar dan dialog, serta kegiatan seni lainnya.
Puncak kegiatan pada 15 Desember 2013 akan menampilkan aksi terjun payung dari personel TNI AL, parade kapal perang, serta pengibaran bendera Merah Putih raksasa.
Beberapa hari sebelumnya, belasan peterjuan dari Korps Marinir TNI AL melakukan latihan terjun payung bebas menjelang peringatan puncak Hari Nusantara pada 15 Desember 2013.
Peterjun payung bebas itu menggunakan dua pesawat terbang di atas langit Kota Palu.
Pasukan marinir itu terjun dari pesawat sambil mengibarkan bendera Merah Putih dan selanjutnya mendarat di anjungan Pantai Talise. Ada pula yang mendarat di KRI Surabaya 591 yang telah berada di Teluk Palu.
Sementara itu kapal-kapal perang yang akan mengikuti parade kapal adalah KRI Abdul Halim Perdanakusuma 355, KRI Sultan Hasanuddin 366, KRI Surabaya 591, KRI Rencong 622, KRI Keris 624, KRI Ajak 653, KRI Hiu 804, KRI Kakap 811, KRI Pandrong 801, KRI Kerapu 812, KRI Birang 813, dan KRI Suluh Pari 809.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013