Medan (Antara) - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Syarief Gunawan mengakui ancaman aksi terorisme dalam perayaan natal dan tahun di daerah itu masih ada.

Usai gelar pasukan Operasi Lilin Toba di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu, Kapolda mengatakan indikasi dan ancaman tersebut bukan hanya di Sumut, melainkan di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Indikasi tersebut telah ditindaklanjuti dengan melakukan pencegahan dan penangkapan terhadap orang-orang yang diperkirakan melakukan aksi teror.

Ancaman aksi teror di Sumut masih ada karena belum tertangkapnya beberapa narapidana yang diduga terlibat aksi terorisme setelah melarikan diri dari Lapas Klas I-A Tanjung Gusta Medan pada Juli 2013.

Sejak kasus kerusuhan Tanjung Gusta tersebut, pihak kepolisian terus menempatkan tim untuk menjaga dan memantau perkembangan situasi, termasuk mengejar jaringan teroris yang melarikan diri, di antaranya Fadli Sadama.

"Seperti yang kemarin, (Fadli Sadama) tidak tertangkap di sini, malah di luar negeri," katanya.

Setelah diambil keterangan dari Fadli Sadama, kata Kapolda, muncul nama-nama yang perlu ditindaklanjuti dan telah ditangkap tim Detasemen Khusus Mabes Polri di Sumut

Meski telah melakukan penangkapan terhadap tersangka jaringan teroris, pihak kepolsian tetap melakukan antisipasi menjelang Natal dan Tahun Baru di Sumut dengan menempatkan personel di beberepa lokasi.

"Jadi, indikasi tetap ada, namun mudah-mudahan bisa kita redam sampai akhir tahun dan seterusnya," kata mantan Kapolda Maluku itu.

Meski mengakui indikasi aksi teror itu masih ada, tepapi Polda Sumut belum melihat indikasi adanya jaringan terorisme dari luar daerah yang masuk untuk beraksi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Untuk sementara belum (ada indikasi datang dari luar)," kata Kapolda.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013