Batam (Antara) - Tongkang Kurnia Subur 3 berbendera Indonesia sempat hanyut beberapa saat sebelum terbawa arus hingga menabrak Jembatan Nara Singa, atau yang lebih dikenal dengan Jembatan Dua Barelang di Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau, Minggu.

"Tongkang awalnya parkir di Golden fish sekitar Jembatan Dua. Kemudian talinya putus sehingga hanyut ke arah Jmbatan Dua," kata Direktur Pelayann Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam.

Ketika hanyut hingga menabrak jembatan, kapal dalam kondisi kosong. Hingga dipastikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu.

Saat ini kapal tongkang milik PT Sambu itu sudah diamankan pihak Direktorat Pengamanan BP Batam di perairan sekitar Jembatan Dua. Ditpam juga sudah berkoordinasi dengan aparat Polair Polda Kepri untuk penyelidikan lebih lanjut.

Menurut Djoko, secara kasat mata, kondisi jembatan masih baik. "Jembatan cuma tergores, tapi kami tetap melakukan pengecekan," kata dia.

Tim akan didatangkan untuk memastikan jembatan itu masih layak digunakan.

"Sekarang jembatan masih bisa dilalui," kata dia.

Kapal tongkang Kurnia Subur 3 menabrak Jembatan Dua Barelang, Minggu sekitar pukul 03.00 WIB. Tiang kapal menabrak bagian bawah jembatan.

Usai menabrak, kapal tersebut berhasil melewati jembatan yang dirancang Mantan Ketua Otorita Batam BJ Habibie itu. Anggota Direktorat Pengamanan (Ditpam) BP Batam kemudian berhasil mengamankan kapal tongkang itu.

Penabrakan rangkaian jembatan Barelang itu merupakan yang ke dua kali terjadi sepanjang dua tahun ini.

Sebelumnya, pada 6 Juni 2013, tongkang bernama APC Aussie I menabrak Jembatan Enam Barelang. Akibat penabrakan itu, jembatan rusak dan ditutup sebagian demi keselamatan pengendara.

Selama 40 menit Kapal APC Aussie 1 terbawa arus gelombang laut yang saat itu sedang ekstrem melewati alur perairan selebar 40 meter hingga menabrak Jembatan 6 sekitar pukul 03.10 WIB.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014