Jakarta (Antara) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal mengatakan bahwa upaya pemberantasan korupsi bisa dimulai dari tingkat terkecil dalam masyarakat yakni keluarga.
"Budaya anti korupsi bisa ditanamkan sejak dini mulai dari keluarga," kata Fasli Jalal dalam acara Silaturahmi Karyawan BKKBN sekaligus rangkaian peringatan HUT Korpri di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mengimplementasikan kampanye anti korupsi, BKKBN telah menggagas sejumlah kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita bekerja sama dengan KPK dalam menyosialisasikan kampanye anti korupsi di dalam lingkungan BKKBN dan kepada masyarakat luas," katanya.
Salah satu kerja sama, tambah Fasli, dilakukan dalam bentuk kampanye anti korupsi melalui mobil unit penerangan (Mupen) yang dimiliki BKKBN.
"Selain menyosialisasikan program kependudukan dan KB, mupen-mupen milik BKKBN akan dipergunakan untuk menyosialisasikan kampanye anti korupsi," katanya.
BKKBN, tambah dia, akan menyelipkan pesan anti korupsi dalam setiap talkshow mengenai pemberdayaan keluarga, kependudukan dan KB yang kerap digelar oleh BKKBN.
"Selain itu, ada rencana membuat dialog dan film pendek yang mengkombinasikan kampanye keluarga sejahtera dengan pesan anti korupsi dan bagaimana menanamkan budaya anti korupsi mulai dari tingkat keluarga," katanya.
Fasli menambahkan, permasalahan korupsi bisa diberantas bila keluarga-keluarga Indonesia mau ikut aktif dalam kampanye anti korupsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Budaya anti korupsi bisa ditanamkan sejak dini mulai dari keluarga," kata Fasli Jalal dalam acara Silaturahmi Karyawan BKKBN sekaligus rangkaian peringatan HUT Korpri di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan, untuk mengimplementasikan kampanye anti korupsi, BKKBN telah menggagas sejumlah kerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kita bekerja sama dengan KPK dalam menyosialisasikan kampanye anti korupsi di dalam lingkungan BKKBN dan kepada masyarakat luas," katanya.
Salah satu kerja sama, tambah Fasli, dilakukan dalam bentuk kampanye anti korupsi melalui mobil unit penerangan (Mupen) yang dimiliki BKKBN.
"Selain menyosialisasikan program kependudukan dan KB, mupen-mupen milik BKKBN akan dipergunakan untuk menyosialisasikan kampanye anti korupsi," katanya.
BKKBN, tambah dia, akan menyelipkan pesan anti korupsi dalam setiap talkshow mengenai pemberdayaan keluarga, kependudukan dan KB yang kerap digelar oleh BKKBN.
"Selain itu, ada rencana membuat dialog dan film pendek yang mengkombinasikan kampanye keluarga sejahtera dengan pesan anti korupsi dan bagaimana menanamkan budaya anti korupsi mulai dari tingkat keluarga," katanya.
Fasli menambahkan, permasalahan korupsi bisa diberantas bila keluarga-keluarga Indonesia mau ikut aktif dalam kampanye anti korupsi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014