Bukittinggi (Antara) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mencatat Gunung Marapi mengalami lima kali letusan pada Kamis pagi.
Petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bukittinggi, Warseno, di Bukittinggi, Kamis, mengatakan letusan tersebut tercatat terjadi sekitar pukul 04.57 WIB, 07.11 WIB, 07.13 WIB, 07.15 WIB dan 07.42 WIB.
Selain letusan, katanya, gunung juga tercatat mengalami hembusan yang terjadi pada pukul 05.21 WIB. "Letusan pada gunung yang terjadi pada pagi hari itu tidak teramati secara visual karena tertutup kabut," katanya.
Masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung, tegasnya.
Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari dalam maupun dari luar Sumbar.
Setiap pergantian tahun, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Koto Baru, Tanah Datar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Petugas Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bukittinggi, Warseno, di Bukittinggi, Kamis, mengatakan letusan tersebut tercatat terjadi sekitar pukul 04.57 WIB, 07.11 WIB, 07.13 WIB, 07.15 WIB dan 07.42 WIB.
Selain letusan, katanya, gunung juga tercatat mengalami hembusan yang terjadi pada pukul 05.21 WIB. "Letusan pada gunung yang terjadi pada pagi hari itu tidak teramati secara visual karena tertutup kabut," katanya.
Masyarakat di sekitar gunung serta para pendaki untuk tidak mendaki pada radius tiga kilometer dari pusat letusan atau kawah gunung, tegasnya.
Peningkatan aktivitas Gunung Marapi terjadi 3 Agustus 2011 dan sempat mengeluarkan abu vulkanik berbau belerang dengan ketinggian mencapai 1.000 meter dan menjangkau sejumlah daerah, seperti Agam, Tanah Datar, Padangpariaman, dan Padang Panjang.
Dalam kondisi aktif normal, gunung yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu menjadi salah satu tujuan bagi pendaki gunung dari dalam maupun dari luar Sumbar.
Setiap pergantian tahun, gunung itu selalu ramai oleh pendaki. Akses pendakian Gunung Marapi mudah dicapai. Jalur pendakian dimulai dari Koto Baru, Tanah Datar. Kawasan Gunung Marapi merupakan area konservasi di Sumbar, yakni Suaka Alam Merapi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014