Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara, mengimbau warga di Kota Tobelo untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, karena debu vulkanik erupsi Gunung Dukono.
"Iya sejak sejak kemarin erupsi Gunung Dukono dan sebaran abu vulkanik masuk ke pusat Kota Tobelo, sebaran abu itu sesuai arah angin," kata Kepala BPBD Kabupaten Halut, Hentje M.L Hetharia saat dihubungi ANTARA dari Ternate, Kamis.
Akibat erupsi Gunung Dukono yang berada di Desa Mamuya, Kecamatan Galela itu, menyebabkan empat Kecamatan di Kabupaten Halut terkena terdampak abu vulkanik.
Empat Kecamatan itu meliputi, Kecamatan Tobelo Utara, Kecamatan Tobelo, Tobelo Tengah dan Kecamatan Tobelo Selatan, katanya.
Dia menjelaskan, sebanyak empat ribu lembar masker sudah dibagikan kepada masyarakat, terutama mereka yang melintas menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat
Langkah lain, kata Hentje, pihaknya saat ini melakukan siaga bencana terkait erupsi Gunung Dukono dengan menyiapkan pos darurat
"Pos utama di Kantor BPBD Halut serta pos di lokasi lainnya, pada intinya selain memberikan imbauan juga terus membagikan masker," katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Halut meminta kepada warga di daerah itu untuk tetap mematuhi larangan yang dikeluarkan dari Pos Pengamatan Gunung Api Dukono seperti larangan melakukan aktivitas dalam radius empat kilometer.
Sementara itu, Pos Pengamatan Gunung Api Dukono melaporkan pada Kamis (27/3) sekitar pukul 09 : 33 WIT Gunung Dukono kembali erupsi dengan menyemburkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter dari atas puncak gunung.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur dan letusan terekam diseismogram dengan amplitudo 34 mm, dan Durasi 46,05 detik.
Jarak titik kegiatan dengan pemukiman penduduk 10 hingga sampai 15 kilo meter.
Saat ini kondisi Gunung Api setinggi 1.087 meter dari permukaan laut itu berada pada status level II atau Waspada.