Bengkulu (Antara-IPKB)-Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Bengkulu Iskandar menyebutkan bahwa daerah Provinsi Bengkulu berpeluang besar capai bonus demografi pada 2017. Melihat proporsi jumlah penduduk produktif (15-45) lebih besar dari usia balita dan lansia.

"Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dengan menggunakan Program Spectrum akan terjadi Bonus Demografi pada tahun 2017, lebih cepat dari prediksi capaian Nasional pada 2025" ujar Iskandar kepada wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.

Sementara hasil proyeksi Bappenas Provinsi Bengkulu akan masuk dalam dekade Bonus Demografi terjadi tahun 2021. Dimana angka ketergantungan pada titik terendah 45 dengan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk tahun 2021 sebesar 2.054.000,sebutnya.

Pada saat provinsi masuk dalam Bonus Demografi tahun 2017 diproyeksi jumlah tenaga kerja sebesar 965.023 jiwa dan dibutuhkan pekerjaan baru sebesar 20.353.

Pada tahun 2017 angka ketergantungan anak yaitu penduduk anak-anak dibawah usia 10 tahun dibandingkan dengan penduduk berusia 10 – 14 tahun yang tidak berada didalam angkatan kerja tahun 2017 sebesar 505.873 jiwa.

Bonus demografi dapat terjadi pada saat proporsi penduduk usia produktif yang sangat besar atau sekitar 69 persen dari jumlah penduduk.

Sedangkan rasio angka ketergantungan (dependency ratio) mencapai titik terendah 45 penduduk tidak produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif, artinya, pada saat itu jumlah angkatan kerja sangat besar, namun menanggung beban kelompok usia anak dan lanjut usia yang sangat kecil. Sebagian besar penduduk usia produktif yang ada pada satu hingga tiga dekade mendatang itu adalah para remaja dan generasi muda saat ini.

Ia mengatakan, peluang Bonus Demografi akan diperoleh bilamana angkatan kerja sebagai penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, mendapatkan pekerjaan dengan kondisi kualitas yang baik.
Dan untuk mewujudkan harapan tersebut perlunya aksi nyata dalam pelaksanaan pembangunan kependudukan, serta harus dipersiapkan dari sekarang untuk dapat mencapai Window of Opportunity, ujarnya.

Pada tahun 2011 jumlah angkatan kerja di Provinsi Bengkulu sebesar 894.934 orang, sedangkan pengangguran sebagai penduduk usia kerja yang mencari pekerjaan, mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan dan yang sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja, pada tahun 2011 sebesar 2,37 persen.

Peluang lain dalam mencapai bonus demografi dapat dilihat dari gambaran proforsi angkatan kerja dari jenis kegiatan.

Di Bengkulu, tambah Iskandar penduduk berumur 15 tahun keatas sebagai angkatan kerja menurut jenis kegiatan dan tingkat pendidikan di tamat pada tahun 2011, dari 894.934 jiwa penduduk kategori angkatan kerja, yang pendidikan ditamatkan SD ke bawah lebih tinggi dibandingkan pendidikan lain yaitu 396.269 jiwa.

Sedangankan penduduk sebanyak 326.656 jiwa tamatan SLTA ke Atas dan 172.009 jiwa berpendidikan SLTP, dari total angkatan kerja tersebut 391.169 penduduk angkatan kerja berpendidikan SD ke bawah sedang bekerja, dan 5.100 mencari pekerjaan, pada pendidikan yang ditamatkan SLTP yang sedang bekerja sebesar 168.674 bekerja dan 3.335 mencari pekerjaan.

Dan untuk SLTA ke atas 313.876 sedang bekerja dan 12.780 mencari pekerjaan. Dari kondisi tersebut pada tahun 2011 rata-rata pekerja berpendidikan rendah dan tingkat pengangguran didominasi tertinggi pendidikan SLTA ke atas.

Menurut dia, gambaran demikian itu masih menghadapi hambatan, sebab terdapatnya tantangan dalam mencapai bonus demografi dari beberapa hal, sektor pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja.(rs)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014