Bengkulu (Antara-IPKB) - Keberhasilan dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat akan memperoleh hasil gemilang yaitu bonus demografi pada 2020-2035.Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sri Moertiningsih Adioetomo, Bonus Demografi adalah pada saat proporsi penduduk usia produktif yang besar atau sekitar 69 persen dari jumlah penduduk.
Sedangkan rasio angka ketergantungan (dependency ratio) mencapai titik terendah 45 penduduk tidak produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif.
Ketua Koalisi Kependudukan dan Pembangunan untuk Bengkulu Herry Sunaryanto mengatakan, Bonus Demografi akan menjadi kesempatan kalau usia produktif tidak hanya potensial tapi aktual.
Artinya, harus tersedia lapangan kerja seimbang dengan pertumbuhan pencari kerja, termasuk pencari kerja perempuan yang telah menyelesaikan tuas reproduksinya. artinya memiliki ketrampilan, pengetahuan, kesehatan serta etos kerja yang mampu mengelola produkstivitasnya sehingga terbentuk tabungan yang dimanfaatkan untuk investasi selanjutnya, ujar Herry usai menyampaikan materi pada Sosialisasi desiminasi dan Kebijakan Strategi Pengendalian Penduduk di Bengkulu belum lama ini.
Menurut dia, peluang Bonus Demografi akan diperoleh bilamana angkatan kerja sebagai penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja, sementara tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan, mendapatkan pekerjaan dengan kondisi kualitas yang baik dan harus dipersiapkan dari sekarang untuk dapat mencapai Window of Opportunity.
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Provinsi Bengkulu akan masuk dalam dekade Bonus Demografi menurut Proyeksi Bappenas terjadi tahun 2021 dimana angka ketergantungan pada titik terendah 45 dengan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk tahun 2021 sebesar 2.054.000.
Masih Herry, Pemerintah Daerah Bengkulu harus segera membangun perekonomian dengan mendorong tumbuh kembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
"Pembangunan perekonomian tersebut juga harus mampu mendatangkan investor dari dalam dan luar negeri serta mampu menjamin keberlanjutan usaha yang dikembangkan,".
Dengan langkah itu maka meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 7,2 persen tahun 2015. Selain itu dapat meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat. Menurunnya angka kemiskinan menjadi sebesar 13,26 persen pada tahun 2015 serta menurunnya angka pengangguran menjadi sebesar 1,8 persen pada tahun 2015 kelima meningkatkan pendapatan daerah menjadi sebesar 1,69 triliun pada tahun 2015.
Ditempat terpisah Kepala Bidang Pengendalian Penduduk (DALDUK) BKKBN Bengkulu Iskandar menyebutkan, hasil perhitungan yang dilakukan oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu dengan menggunakan Pogram Spectrum akan terjadi Bonus Demografi pada tahun 2017. Dengan rasio ketergantungan sebesar 45 dan proporsi penduduk produktif 69 persen dari total penduduk 1.881.161 jiwa.
Ia mengatakan, kendati proporsi penduduk demikian menunjukkan akan menjadikan peluang mencapai bonus demografi namun perlu mengingat masih terdapatnya tantangan yang menghadang.
Persoalan yang dapat menghambat Provinsi Bengkulu dalam menuju Bonus Demografi yakni tingkat kemiskinan. Kemiskinan di daerah itu diketahui pada 2013 sebesar 17,75 persen dengan jumlah penduduk 327.350.
Dan pengaruh mobilitas dari perdesaan ke kota dalam mencari kehidupan dan pendidikan yang baik menyebabkan kemiskinan di per kotaan naik dari 16,64 persen 2013 menjadi 17,29 persen September 2013 sedangkan tingkat kemiskinan di perdesaan menurun dari 19,10 persen pada Maret 2013 menjadi 17,97 persen pada September 2013.(amrul)