Palembang (Antara) - Harga karet petani yang dipasarkan melalui lelang antarkoperasi unit desa masing-masing daerah di Sumatera Selatan hingga Senin tertinggi mencapai Rp13.205 per kilogram, atau naik dibandingkan kondisi awal pekan lalu hanya Rp10.900 per kg.

Sedangkan harga terendah tercatat Rp9.600 per kg dan awal pekan lalu terendah Rp10.450 per kg, kata Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Sumsel, Benyamin, di Palembang, Senin.

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Perkebunan setempat, harga karet lelang koperasi unit desa (KUD) tersebut diperoleh melalui lelang Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Desa Regan Agung Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin.

Selain itu melalui lelang KUD Serasan Jaya, Kabupaten Muaraenim yang rata-rata umur bahan olah karet (bokar) satu minggu.

Secara rinci dijelaskan, pasar lelang UPPB Usaha Bersama, UPPB Bina Tani dan UPPB Harapan Kita menetapkan harga bokar sama masing-masing Rp9.600 per kg.

Menurut dia, jika dilihat berdasarkan data tersebut antara pasar lelang KUD Serasan Jaya dengan KUD UPPB terdapat perbedaan harga yang signifikan, karena memang jarak pasar lelang dengan pusat penampung karet atau pengusaha pabrik di Palembang jauh berbeda.

Pedagang pengumpul melalui pasar lelang tersebut membeli karet menyesuaikan dengan ongkos angkut dari lokasi lelang dengan pabrik penampung di Kota Palembang, di samping juga berdasarkan kualitas bokar itu sendiri.

Namun, harga karet tersebut jika dibandingkan kondisi sepekan sebelumnya terutama di pasar lelang UPPB Banyuasin lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya.

Menurut Benyamin, Dinas Perkebunan Sumsel setiap pekan secara rutin menerima laporan perkembangan harga karet dari sejumlah pasar lelang KUD di beberapa daerah sentra produksi di provinsi tersebut.

Sedangkan naik dan turunnya harga bokar petani yang dijual melalui pasar lelang tersebut menyesuaikan perkembangan perdagangan komoditas itu di pasaran tingkat pabrik di Palembang, serta pasaran di luar negeri.

Sementara, Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan mencatat realisasi ekspor provinsi tersebut periode Januari-September 2013 menghasilkan devisa 2,97 miliar dolar AS.

Sedangkan dari total ekspor nonmigas yang terbesar disumbang karet mencapai 2,07 miliar dolar, disusul batu bara 137,88 juta dolar, minyak kelapa sawit dan produk turunannya 115,67 juta dolar. (Antara)

Pewarta: Oleh Muhammad Suparni

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014