Bengkulu (Antara) - Direktur Walhi Bengkulu Beny Ardiansyah mengatakan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengkulu di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah berpotensi mengakibatkan banjir bandang di wilayah Kota Bengkulu.

"Kerusakan DAS Bengkulu menjadi ancaman serius, karena bagian hulu sudah rusak parah akibat pertambangan dan pembalakan liar," katanya di Bengkul, Selasa.

Ia mengatakan hal itu terkait bencana banjir bandang yang terjadi di Sulawesi Utara dan banjir yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Jawa.

Termasuk di Bengkulu, kata dia, masyarakat perlu waspada, sebab musim hujan diperkirakan hingga awal Februari 2014.

"Puncak musim hujan akhir Januari hingga awal Februari perlu diwaspadai," ujarnya.

Terutama masyarakat yang bermukim di sekitar DAS, juga warga Kota Bengkulu yang berada di hilir Sungai Bengkulu.

Menurutnya, ancaman bencana ekologi yang terjadi di Bengkulu akibat maraknya kebijakan yang tidak prolingkungan hidup.

"Bahkan aliran sungai di hulu juga dipindahkan untuk dikeruk mengambil batubara," ujarnya.

Pembukaan tambang skala besar menurut Beny juga menjadi pemicu bencana ekologi yang berpotensi terjadi di daerah itu.

Bencana ekologi seperti banjir akibat hutan gundul menurutnya perlu ditelurusi kebijakan yang membuat hutan-hutan gundul.

"Ancaman lebih serius karena berdampak pada perubahan kondisi sosial atau budaya masyarakat yang seolah biasa dengan bencana tersebut," katanya.

Ia menambahkan dari ratusan sungai yang ada di Provinsi Bengkulu, lebih dari 60 persen daerah resapan airnya sudah rusak.

Hal lain yang perlu diwaspadai kata dia, Bengkulu berpotensi menjadi provinsi terisolir sebab ruas jalan untuk menjangkau daerah ini berpotensi longsor dan banjir.

Sementara Kepala BPBD Provinsi Bengkulu mengatakan hujan yang sejak Selasa (21/1) subuh melanda Bengkulu dan sekitarnya harus diwaspadai.

"Terutama di Kota Bengkulu, ada beberapa titik permukiman yang rawan banjir, seperti Tanjungagung, Sukamerindu hingga wilayah perumahan Jalan Kapuas," katanya.

Ia mengatakan petugas sudah siaga menghadapi banjir dan longsor yang berpotensi terjadi di daerah ini. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014