Bengkulu (Antara) - Jalan lintas barat yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatra Barat kembali dialihkan ke jalur alternatif Batiknau-Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara.

"Hal itu akibat kemacetan di Urai-Serangai karena truk pengangkut batubara, jadi pengendara sebaiknya menggunakan jalur Ketahun-Batiknau," kata Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Bengkulu, Bambang Eko Saputro di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan kemacetan lalu lintas terjadi sejak Senin (20/1) malam dan hingga saat ini, perbaikan di lokasi masih dilakukan.

Untuk sementara kata dia, sebaiknya pengguna jalan lintas itu menggunakan ruas Ketahun-Batiknau.

Sebelumnya, jalur tersebut juga tidak dapat dilalui sebab satu truk batubara terguling dan menutupi badan jalan.

Sedangkan sebulan sebelumnya jalur Serangi-Urai tersebut ambles sedalam tiga meter dengan panjang 20 meter sebab bagian bawah badan jalan tersebut merupakan lahan gambut.

"Truk yang melintasi di jalur itu melebihi tonase atau kemampuan jalan sehingga menyebabkan badan jalan rusak parah," katanya menerangkan.

Menurutnya, Kementerian PU tidak punya kewenangan melarang truk-truk bermuatan di atas kemampuan jalan untuk melintas di jalur tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu Burhandari mengatakan pihak berwenang dalam hal ini Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika yang berwenang menindak truk yang melebihi tonase.

"Ini sudah kasus yang kesekian banyak kendaraan pengangkut batubara yang terperosok di jalur itu sehingga mengganggu arus lalu lintas," katanya.

Menurutnya, jika tidak ada ketegasan dari pemerintah untuk menertibkan kendaraan yang melebihi tonase, maka kerusakan yang lebih parah akan terjadi.

Truk pengangkut batubara kata dia bermuatan lebih dari sepuluh ton, sedangkan kemampuan kelas jalan nasional di Bengkulu hanya delapan ton muatan sumbu terberat (mst).

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014