Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengklaim daerah ini bebas virus flu burung karena berbagai kasus kematian ayam, setelah dicek ternyata negatif flu burung.
"Meski ada satu korban meningal dunia akibat virus flu burung, hingga saat ini tidak diketahui asal-muasalnya virus flu burung tersebut karena sudah dilakukan penelitian tidak ditemukan virus flu burung," kata Asisten I Sekretaris Provinsi Bengkulu Sumardi di Bengkulu, Minggu.
Karena itu lanjut Sumardi, pemerintah mengimbau masyarakat agar jangan ragu-ragu mengkonsumsi ayam dengan cara dimasak dengan baik.
"Jangan ragu-ragu makan ayam yang sudah dimasak dengan baik dan benar. Apabila sudah terkena kehangatan 100 derajat, maka virus akan mati," ujarnya.
Begitu juga, bila telah memegang ayam yang mati, maka agar dilanjutkan dengan cuci tangan menggunakan deterjen karena virus flu burung akan mati bila dicuci dengan deterjen.
"Bila memegang ayam mati maka dicuci tangan dengan deterjen, virus itu akan mati," katanya.
Tetapi bila ada yang mati mendadak dengan jumlah yang banyak, supaya segera melapor pada Dinas Kesehatan atau lapor ke Puskesmas terdekat.
Mengenai evaluasi pekerjaan beberapa waktu lalu, ia mengatakan memang benar-benar ada korban meninggal karena positif flu burung.
"Tapi yang lain dinyatakan negatif, dimana-mana tempat tidak ada flu burung juga tidak ditemukan. Jadi kita belum tahu terjangkitnya dimana," ujarnya.
Pengambilan sample yang dilakukan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional III Lampung pada 8 Maret 2012 hasinya negatif.
Dari pemeriksaan tersebut lokasi-lokasi yang dikatakan rawan penyebaran virus flu burung seperti Kelurahan Unib Permai dan Rawa Makmur terbukti negatif flu burung.
Namun, Ketua Tim KLB (Keadaan Luar Biasa) virus Flu burung ini mengatakan untuk dukungan dana antisipasi penyebaran flu burung, akan diusulkan anggaran melalui APBD-Perubahan 2012. (KR-RNI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Meski ada satu korban meningal dunia akibat virus flu burung, hingga saat ini tidak diketahui asal-muasalnya virus flu burung tersebut karena sudah dilakukan penelitian tidak ditemukan virus flu burung," kata Asisten I Sekretaris Provinsi Bengkulu Sumardi di Bengkulu, Minggu.
Karena itu lanjut Sumardi, pemerintah mengimbau masyarakat agar jangan ragu-ragu mengkonsumsi ayam dengan cara dimasak dengan baik.
"Jangan ragu-ragu makan ayam yang sudah dimasak dengan baik dan benar. Apabila sudah terkena kehangatan 100 derajat, maka virus akan mati," ujarnya.
Begitu juga, bila telah memegang ayam yang mati, maka agar dilanjutkan dengan cuci tangan menggunakan deterjen karena virus flu burung akan mati bila dicuci dengan deterjen.
"Bila memegang ayam mati maka dicuci tangan dengan deterjen, virus itu akan mati," katanya.
Tetapi bila ada yang mati mendadak dengan jumlah yang banyak, supaya segera melapor pada Dinas Kesehatan atau lapor ke Puskesmas terdekat.
Mengenai evaluasi pekerjaan beberapa waktu lalu, ia mengatakan memang benar-benar ada korban meninggal karena positif flu burung.
"Tapi yang lain dinyatakan negatif, dimana-mana tempat tidak ada flu burung juga tidak ditemukan. Jadi kita belum tahu terjangkitnya dimana," ujarnya.
Pengambilan sample yang dilakukan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV) Regional III Lampung pada 8 Maret 2012 hasinya negatif.
Dari pemeriksaan tersebut lokasi-lokasi yang dikatakan rawan penyebaran virus flu burung seperti Kelurahan Unib Permai dan Rawa Makmur terbukti negatif flu burung.
Namun, Ketua Tim KLB (Keadaan Luar Biasa) virus Flu burung ini mengatakan untuk dukungan dana antisipasi penyebaran flu burung, akan diusulkan anggaran melalui APBD-Perubahan 2012. (KR-RNI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012