Pekanbaru (Antara) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyatakan satelite Terra dan Aqua mendeteksi kemunculan sebanyak 93 titik panas (hotspot) terindikasi sebagai peristiwa kebakaran lahan atau hutan di Riau.

"Terbanyak berada di Bengkalis," kata analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Ardhitama kepada Antara di Pekanbaru, Sabtu.

Di Kabupaten Bengkalis menurut catatan lembaga pemantau cuaca itu terdeteksi ada sebanyak 52 titik panas yang tersebar di sejumlah kawasan lahan atau hutan bahkan perkebunan.

Kemudian Satelit Terra dan Aqua juga mendeteksi keberadaan "hptspot" di Kabupaten Pelalawan yakni sebanyak 18 titik.

Lalu di Kabupaten Siak terdeteksi titik panas sebanyak 16 titik, Indragiri Hilir ada sebanyak empat titik, dan di Kota Dumai sebanyak tiga "hotspot".

Terakhir titik panas juga terdeteksi berada di Kabupaten Rokan Hilir yakni satu "hotspot".

Menurut prakiraan BMKG, sebanyak 11 dari 12 kabupaten/kota di Riau berpotensi masih akan dilanda cuaca cerah hingga berawan atau minim hujan.

"Hanya satu daerah yang berpeluang dilanda hujan ringan yakni Kabupten Kuantan Singingi," kata Ardhitama.

Menurut dia, minimnya potensi hujan menyebabkan tingginya tingkat kebakaran lahan atau hutan di Riau.

"Tidak menutup kemungkinan titik panas akan bertambah," katanya.

Peristiwa kebakaran lahan di Riau dikabarkan juga telah mendatangkan kabut asap di berbagai wilayah, termasuk di Pekanbaru.

Ibu Kota Provinsi Riau ini tampak dilanda kabut asap tipis sejak pagi namun belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. (Antara)

Pewarta: Oleh Fazar Muhardi

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014