Bandarlampung (Antara) - Nilai ekspor kakao asal Provinsi Lampung pada Januari 2014 senilai 2,1 juta dolar Amerika Serikat dengan volume 812,8 ton.

"Jumlah itu turun bila dibandingkan bulan lalu, yang mencapai 5,5 juta dolar dengan pengapalan seberat 2.055 ton," kata Kepala Dinas Koperindag Provinsi Lampung Choirita Pandarita didampingi Kabid Perdagangan Luar Negerinya Ratna Dewi di Bandarlampung, Sabtu.

Ia mengatakan bahwa, ekspor kakao masih cukup tinggi meski pada periode itu turun bila dibandingkan bulan sebelumnya.

 Saat ini menurut dia, produksi kakao petani terus meningkat seiring harga jualnya yang cukup tinggi.

 Kakao lanjutnya, merupakan salah satu ekspor andalan sektor perkebunan di daerah ini selain kopi, lada, karet, dan sawit.

Sementara itu, produksi kakao petani Lampung Timur terus meningkat, seiring harga jual kakao yang tinggi dalam dua pekan ini sehingga petani giat memaksimalkan perawatan tanaman kakao di daerah itu.

Subur petani kakao Mataram Baru Lampung Timur mengatakan harga kakao sekarang sekitar Rp20.000--Rp21.000 per kilogram di tingkat petani dan Rp25.000--Rp30.000/kg di tingkat pengumpul.

Para petani di sini lanjutnya, berupaya memaksimalkan perawatan guna meningkatkan produksi dan kualitas kakao agar lebih baik dari sebelumnya sehingga berpengaruh terhadap harga jual komoditas ini.

Menurutnya, hasil panen kakao mengalami kenaikan serta didukung curah hujan yang mencukupi.

"Jika bulan lalu kebun kakao kami hanya bisa menghasilkan 0,5 kuintal per hektare dalam sekali panen. Jika sebelumnya menghasilkan 15 kuintal lebih per hektare/bulan, bulan ini panen meningkat hingga mencapai 35 kuintal per hektare," katanya.

Ia menjelaskan dengan peningkatan produksi tersebut, jelas berpengaruh terhadap pendapatan para petani, apalagi harga kakao saat ini cukup tinggi.

Untuk meningkatkan produksi kakao, para petani di daerahnya berupaya memberikan perlakuan dan perawatan secara intensif pada tanaman mereka.

Dinas Perkebunan dan Kehutanan Lampung Timur menyebutkan luas areal perkebunan kakao di kabupaten tersebut mencapai 9.585,75 hektare dengan produksi 5.828.203 ton per tahun.  (Antara)

Pewarta: Oleh Agus Wira Sukarta

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014