Bengkulu (Antara)- Petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu diturunkan ke Desa Gembungraya dan Desa Airsimpang, Kabupaten Bengkulu Utara untuk memantau kemunculan seekor Harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) di daerah itu.

"Kami sudah menurunkan tim ke lapangan, terkait laporan masyarakat yang menyaksikan kemunculan harimau di sekitar desa mereka," kata Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Darwis Saragih di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan kemunculan harimau itu mulai meresahkan masyarakat dua desa itu hingga membuat sebagian warga tidak berani menuju kebun.

Kemunculan harimau di desa itu menurutnya bukan kasus pertama, sebab pada 2013 juga petugas BKSDA pernah menerima laporan yang sama.

"Harimau memiliki teritori yang jelas, jadi kemungkinan besar kawasan hutan di sekitar desa itu memang habitatnya," ujarnya.

Masyarakat desa sudah diimbau agar waspada dan tidak menyakiti satwa langka itu.

Tim yang turun ke lapangan lanjutnya, akan mengupayakan pengusiran harimau ke dalam hutan.

"Langkah pertama akan mengupayakan pengusiran ke hutan sehingga masyarakat aman dan harimau juga tidak terancam," tuturnya.

Darwis menambahkan, kemunculan harimau di sekitar perdesaan bisa menandakan kerusakan hutan yang menjadi habitatnya.

Kerusakan hutan dan berkurangnya satwa yang menjadi mangsa harimau, menurutnya memaksa harimau turun ke daerah permukiman dan mengincar ternak warga. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014