Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah segera melakukan pengajuan kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) untuk menambah kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar untuk Provinsi Bengkulu.
Hal tersebut dilakukan agar stok solar subsidi di Bengkulu stabil serta tidak terjadi kembali antrian panjang kendaraan hingga ratusan meter di SPBU di Bengkulu.
Peraturan tersebut berupa pengelola SPBU hanya melayani pengisian solar pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Hal tersebut dilakukan agar stok solar subsidi di Bengkulu stabil serta tidak terjadi kembali antrian panjang kendaraan hingga ratusan meter di SPBU di Bengkulu.
"Pemerintah mengajukan penambahan kuota BBM subsidi jenis solar agar tidak ada antrian panjang kendaraan di beberapa SPBU," kata Rohidin di Bengkulu, Sabtu.
Selain itu, pihaknya telah membuat aturan untuk pengisian BBM subsidi jenis solar yang hanya dilayani pada malam hari.
Peraturan tersebut berupa pengelola SPBU hanya melayani pengisian solar pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB.
Hal tersebut dilakukan agar pengendara atau kendaraan lainnya yang tidak mengantri BBM subsidi jenis solar pada siang hari tidak merasa terganggu dengan adanya antrian panjang kendaraan.
Namun, peraturan tersebut dikeluhkan oleh pengendara kendaraan yang mengantri sebab mengganggu pekerjaan dan menyebabkan penghasilan berkurang.
Salah satu supir truk, Anton berharap agar pemerintah dapat memberikan solusi terkait kelangkaan BBM subsidi jenis solar tersebut.
"Dengan kelangkaan ini sangat mengganggu aktivitas kami sebagai supir pengangkut barang dan mengurangi pendapatan keluarga," ujarnya.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022