Bengkulu (Antara) - Pakar flora raflesia dari Universitas Bengkulu Agus Susatya mengatakan bahwa kawasan hutan di Kabupaten Kaur, Bengkulu, merupakan salah satu lokasi habitat "Rafflesia bengkuluensis".
"Hutan Kaur memang lebih spesifik untuk habitat jenis bengkuluensis," kata penemu Rafflesia bengkuluensis ini di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu terkait penemuan Rafflesia bengkuluensis oleh masyarakat Desa Manau Sembilan di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur.
Di satu lokasi dalam kawasan hutan Padang Guci, beberapa bunga mekar dan sejumlah calon bunga atau disebut bonggol juga ditemukan warga setempat.
"Penemuan kami atas jenis bengkuluensis bersama dua akademisi dari Malaysia juga di wilayah Kaur," tambahnya.
Pada tahun 2005, dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ini bersama Arianto dan Mat-Salleh, dua orang dosen di salah satu universitas di Malaysia, mengidentifikasi satu jenis bengkuluensis.
Agus mengatakan bunga rafflesia jenis bengkuluensis yang mereka identifikasi tersebut berada di Talangtais, berjarak 7 kilometer dari Tanjungkemuning Kecamatan Padang Guci, Kaur.
"Saya kira lembah Sungai Padang Guci habitat bengkulensis, tapi perlu cek detailnya," katanya.
Sedangkan bunga rafflesia yang ditemukan warga di sekitar Desa Manau Sembilan itu, setelah diperiksa ramentanya, atau bulu-bulu bagian dalam bunga, dipastikan jenis bengkuluensis.
Sebelumnya Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan saat mendatangi lokasi bunga mekar mengatakan bahwa di kawasan hutan itu banyak calon bunga yang siap mekar.
"Sudah dua bunga yang mekar, dan masih ada beberapa calon bunga yang akan mekar," katanya.
Ia mengatakan bahwa masyarakat setempat sudah membentuk komunitas untuk pelestarian Rafflesia bengkuluensis di Padang Guci, Kaur.
Padang Guci merupakan kecamatan di bagian utara Kota Bintuhan, Kabupaten Kaur, berjarak lebih 200 kilometer dari Kota Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
"Hutan Kaur memang lebih spesifik untuk habitat jenis bengkuluensis," kata penemu Rafflesia bengkuluensis ini di Bengkulu, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu terkait penemuan Rafflesia bengkuluensis oleh masyarakat Desa Manau Sembilan di Kecamatan Padang Guci Hulu, Kabupaten Kaur.
Di satu lokasi dalam kawasan hutan Padang Guci, beberapa bunga mekar dan sejumlah calon bunga atau disebut bonggol juga ditemukan warga setempat.
"Penemuan kami atas jenis bengkuluensis bersama dua akademisi dari Malaysia juga di wilayah Kaur," tambahnya.
Pada tahun 2005, dosen Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ini bersama Arianto dan Mat-Salleh, dua orang dosen di salah satu universitas di Malaysia, mengidentifikasi satu jenis bengkuluensis.
Agus mengatakan bunga rafflesia jenis bengkuluensis yang mereka identifikasi tersebut berada di Talangtais, berjarak 7 kilometer dari Tanjungkemuning Kecamatan Padang Guci, Kaur.
"Saya kira lembah Sungai Padang Guci habitat bengkulensis, tapi perlu cek detailnya," katanya.
Sedangkan bunga rafflesia yang ditemukan warga di sekitar Desa Manau Sembilan itu, setelah diperiksa ramentanya, atau bulu-bulu bagian dalam bunga, dipastikan jenis bengkuluensis.
Sebelumnya Koordinator Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu Sofian Ramadhan saat mendatangi lokasi bunga mekar mengatakan bahwa di kawasan hutan itu banyak calon bunga yang siap mekar.
"Sudah dua bunga yang mekar, dan masih ada beberapa calon bunga yang akan mekar," katanya.
Ia mengatakan bahwa masyarakat setempat sudah membentuk komunitas untuk pelestarian Rafflesia bengkuluensis di Padang Guci, Kaur.
Padang Guci merupakan kecamatan di bagian utara Kota Bintuhan, Kabupaten Kaur, berjarak lebih 200 kilometer dari Kota Bengkulu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014