Bengkulu,  (Antara) - Sefty Yuslinah, calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera belum puas dengan kinerjanya selama lima tahun di DPRD Provinsi Bengkulu periode 2009-2014.

Meski sudah "membidani" lahirnya beberapa kebijakan daerah yang pro-rakyat, ia mengatakan masih ada pekerjaan rumah yang belum tuntas.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang belum saya selesaikan, terutama menyangkut tentang pemberdayaan perempuan," katanya di Bengkulu.

Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Provinsi Bengkulu itu mengatakan pada lima tahun pengabdiannya di DPRD provinsi, aksi pemberdayaan perempuan sedikit tertinggal. Sebab, ia fokus pada penyusunan kebijakan pro-rakyat yang menyangkut kesehatan dan pendidikan.

Ada tiga Peraturan Daerah (Perda) yang lahir dari inisiatif bersama rekan-rekannya di Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu.

Tiga Perda tersebut yakni Perda tentang Semua Mesti Sekolah, Perda tentang Jaminan Kesehatan Daerah dan Perda tentang Perbaikan Gizi.

"Semua kebijakan ini menyangkut seluruh lapisan masyarakat, mulai dari calon bayi yang masih dalam kandungan hingga manusia lanjut usia," ucapnya.

Jika terpilih kembali mewakili masyarakat Kota Bengkulu di DPRD provinsi, Ketua Kaukus Perempuan Parlemen Provinsi Bengkulu ini mengatakan bahwa pemberdayaan perempuan akan menjadi fokus perjuangannya.

Peningkatan kapasitas perempuan melalui Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak lanjutnya menjadi agenda penting.

"Karena banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan terhadap anak yang terjadi di Bengkulu," katanya.

Bahkan, kasus incest juga bagaikan fenomena gunung es yang perlu penanganan yang strategis dan terencana.

Selain pemberdayaan perempuan, ia juga punya target lain yakni memperjuangkan bantuan modal bagi pelaku usaha kecil dan menengah.

"Sehingga masyarakat kita bebas dari rentenir yang menjerat mereka dengan bunga pinjaman yang tinggi. Program dan kebijakan tentang itu menjadi salah satu komitmen politik saya," katanya.

Tentang kesibukannya sebagai anggota DPRD dan pengurus di Partai Politik, mantan Ketua Ikatan Guru TK se-Kota Bengkulu ini menilai bahwa dukungan keluarga sangat berarti penting dalam kariernya di politik.

Menjaga kepercayaan yang diberikan suami dan anak-anaknya serta keluarga besar menjadi salah satu modal besar dalam kiprahnya di masyarakat.

"Tidak ada gunanya kita menjadi pejabat yang sukses tapi keluarga hancur, harus pintar mengelola waktu dan menjaga kepercayaan yang diberikan keluarga," katanya.

***1***


Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014