Bengkulu (Antara) - Pakar flora rafflesia Universitas Bengkulu Agus Susatya memperkirakan bunga rafflesia arnoldii dengan enam kelopak yang mekar di Hutan Lindung Bukit Daun, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu akibat kelainan gen.

"Belum ada penjelasan ilmiah tentang rafflesia enam kelopak, tapi kemungkinan akibat kelainan gen," katanya di Bengkulu, Minggu.

Ia mengatakan bahwa dalam dunia tumbuhan, meski langka, hal demikian dapat terjadi.

Rafflesia arnoldii yang dikenal memiliki enam kelopak, kali ini mekar dengan enam kelopak.

"Ini sangat langka dan bunga yang mekar di HL Bukit Daun itu merupakan keunikan tersendiri," ujarnya.

Pantauan di kawasan Hutan Lindung (HL) Bukit Daun, di bunga rafflesia yang memiliki enam kelopak tersebut sudah mulai mekar sempurna.

Dari enam kelopak yang ada, satu kelopak memang terlihat lebih kecil dari lima kelopak lainnya.

Koordinator Kelompok Peduli Puspa Langka (KPPL) Tebat Monok, Holidin mengatakan sejak 2002 keluar masuk kawasan HL Bukit Daun untuk memantau habitat puspa langka itu, baru kali ini ia menemukan rafflesia enam kelopak.

"Ini menjadi pengalaman unik bagi kami, karena sejak 2002 mengawasi dan memantau rafflesia mekar di Bukit Daun, baru kali ini ada yang enam kelopak," ucapnya.

Anggota kelompok tersebut sudah mendirikan posko penjagaan bunga di sisi hutan di pinggir jalan raya Kota Bengkulu-Kepahiang.

Untuk melihat bunga itu, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 300 meter ke dalam hutan.

"Ini kesempatan yang sangat jarang, jadi kalau biasanya hanya lima kelopak, hari ini ada yang mekar enam keloak," katanya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014