Gelandang Chelsea Mason Mount meminta rekan-rekan satu timnya memutus rangkaian kalah berturut-turut dalam final Piala di Stadion Wembley dan sekaligus membalas kekalahan final Piala Liga dari Liverpool ketika kedua tim bertemu lagi dalam final Piala FA nanti.
Mount mencetak gol kedua saat Chelsea menang 2-0 atas Palace di Wembley pada Minggu yang mengantarkan mereka ke final Piala FA ketiga berturut-turut.
Namun, sejak mengalahkan Manchester United untuk menjuarai Piala FA 2018, Chelsea kalah dari Leicester City dan Arsenal dalam dua tahun terakhir, selain kalah adu penalti dalam final Piala Liga melawan Liverpool pada Februari dan Manchester City pada 2019.
"Sudah waktunya bagi kami memenangkan final di Wembley. Bagi saya sendiri sudah lima final di Wembley, lima final saya kalah," kata Mount yang merasakan finis runner-up dalam tiga final domestik sejak masuk tim inti Chelsea pada 2019-2020.
Pemain berusia 23 tahun itu juga bagian dari tim Inggris yang kalah dari Italia dalam final Euro 2020, dan dipinjamkan kepada klub Liga Championship Derby County ketika mereka gagal melawan Aston Villa dalam playoff promosi divisi dua Mei 2019.
"Sekarang kami harus menekan diri sendiri agar terus melangkah... Saatnya mendapatkan balasan kami," sambung Mount seperti dikutip Reuters.
Chelsea dan Liverpool bertemu dalam final Piala FA dan Piala Liga dalam musim yang sama, setelah Arsenal dan Sheffield Wednesday melakukan hal sama pada 1992-1993.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel yang merasakan tiga kekalahan dalam tiga final domestik sejak memimpin Stamford Bridge musim lalu, senang timnya bangkit setelah kalah 4-5 secara agregat 5-4 melawan Real Madrid dalam Liga Champions.
"Ini pekan yang sangat menguras fisik dan mental. Sungguh tak mudah bagi kami memainkan tiga pertandingan dalam tiga kompetisi berbeda," kata Tuchel.
"Saya senang kembali menjadi bagian dari itu (final Piala FA). Saya tidak bisa lebih bersemangat dan bangga karena ini kompetisi besar. Kami siap."
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Mount mencetak gol kedua saat Chelsea menang 2-0 atas Palace di Wembley pada Minggu yang mengantarkan mereka ke final Piala FA ketiga berturut-turut.
Namun, sejak mengalahkan Manchester United untuk menjuarai Piala FA 2018, Chelsea kalah dari Leicester City dan Arsenal dalam dua tahun terakhir, selain kalah adu penalti dalam final Piala Liga melawan Liverpool pada Februari dan Manchester City pada 2019.
"Sudah waktunya bagi kami memenangkan final di Wembley. Bagi saya sendiri sudah lima final di Wembley, lima final saya kalah," kata Mount yang merasakan finis runner-up dalam tiga final domestik sejak masuk tim inti Chelsea pada 2019-2020.
Pemain berusia 23 tahun itu juga bagian dari tim Inggris yang kalah dari Italia dalam final Euro 2020, dan dipinjamkan kepada klub Liga Championship Derby County ketika mereka gagal melawan Aston Villa dalam playoff promosi divisi dua Mei 2019.
"Sekarang kami harus menekan diri sendiri agar terus melangkah... Saatnya mendapatkan balasan kami," sambung Mount seperti dikutip Reuters.
Chelsea dan Liverpool bertemu dalam final Piala FA dan Piala Liga dalam musim yang sama, setelah Arsenal dan Sheffield Wednesday melakukan hal sama pada 1992-1993.
Manajer Chelsea Thomas Tuchel yang merasakan tiga kekalahan dalam tiga final domestik sejak memimpin Stamford Bridge musim lalu, senang timnya bangkit setelah kalah 4-5 secara agregat 5-4 melawan Real Madrid dalam Liga Champions.
"Ini pekan yang sangat menguras fisik dan mental. Sungguh tak mudah bagi kami memainkan tiga pertandingan dalam tiga kompetisi berbeda," kata Tuchel.
"Saya senang kembali menjadi bagian dari itu (final Piala FA). Saya tidak bisa lebih bersemangat dan bangga karena ini kompetisi besar. Kami siap."
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022