Moskow (Antara/Reuters) - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyetujui rancangan perjanjian untuk menjadikan Krimea bagian dari Rusia, kata Kremlin pada Selasa, membenarkan bahwa Rusia berencana untuk membuat wilayan selatan Ukraina itu bagian dari Rusia.
Dikatakan, Putin juga akan menandatangani perjanjian dengan pemimpin Krimea itu.
Putin menandatangani sebuah perintah pada Senin "untuk menyetujui rancangan perjanjian antara Federasi Rusia dan Republik Crimea mengenai adopsi Republik Krimea ke Federasi Rusia".
Perintah itu bagian dari serangkaian langkah-langkah untuk membawa Krimea ke Rusia setelah pemilih di sana menyetujui pada gerakan akhir pekan referendum, bahwa Ukraina dan Barat telah disebut-sebut dikecam oleh Ukraina dan negara-negara Barat ilegal.
Putin pada Senin menandatangani sebuah dekrit yang mengakui Krimea sebagai negara berdaulat setelah wilayah Ukraina itu mendeklarasikan diri "merdeka" dan meminta bergabung dengan Rusia sesudah referendum akhir pekan.
Dekrit yang dipasang di situs berita Kremlin itu tampaknya merupakan langkah pertama ke arah penyatuan Krimea sebagai bagian dari Federasi Rusia.
Dekrit yang akan segera berlaku itu mengatakan, pengakuan Moskow atas Krimea sebagai negara merdeka sesuai dengan "kehendak rakyat Krimea".
Para pemimpin Krimea mengumumkan hasil referendum itu 97 persen suara mendukung pemisahan wilayah itu dari Ukraina. Pemungutan suara tersebut dikecam sebagai ilegal oleh Ukraina dan negara-negara Barat lainnya.
Parlemen Krimea secara resmi mengusulkan agar Rusia mengakui wilayah itu sebagai negara baru dengan status republik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014
Dikatakan, Putin juga akan menandatangani perjanjian dengan pemimpin Krimea itu.
Putin menandatangani sebuah perintah pada Senin "untuk menyetujui rancangan perjanjian antara Federasi Rusia dan Republik Crimea mengenai adopsi Republik Krimea ke Federasi Rusia".
Perintah itu bagian dari serangkaian langkah-langkah untuk membawa Krimea ke Rusia setelah pemilih di sana menyetujui pada gerakan akhir pekan referendum, bahwa Ukraina dan Barat telah disebut-sebut dikecam oleh Ukraina dan negara-negara Barat ilegal.
Putin pada Senin menandatangani sebuah dekrit yang mengakui Krimea sebagai negara berdaulat setelah wilayah Ukraina itu mendeklarasikan diri "merdeka" dan meminta bergabung dengan Rusia sesudah referendum akhir pekan.
Dekrit yang dipasang di situs berita Kremlin itu tampaknya merupakan langkah pertama ke arah penyatuan Krimea sebagai bagian dari Federasi Rusia.
Dekrit yang akan segera berlaku itu mengatakan, pengakuan Moskow atas Krimea sebagai negara merdeka sesuai dengan "kehendak rakyat Krimea".
Para pemimpin Krimea mengumumkan hasil referendum itu 97 persen suara mendukung pemisahan wilayah itu dari Ukraina. Pemungutan suara tersebut dikecam sebagai ilegal oleh Ukraina dan negara-negara Barat lainnya.
Parlemen Krimea secara resmi mengusulkan agar Rusia mengakui wilayah itu sebagai negara baru dengan status republik.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014