Bengkulu (Antara) - Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Najamudin, Sabtu sore, memantau langsung pencarian seorang wisatawan dari rombongan kelompok mahasiswa asal Palembang, Sumatera Selatan, yang tenggelam di Pantai Panjang Kota Bengkulu.

"Saya dapat informasi dari teman-teman jurnalis tentang seorang wisatawan yang tenggelam di Pantai Panjang, makanya langsung turun ke sini," kata Wagub.

Wagub mengecek langsung personel yang turun untuk mencari korban yang merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Palembang itu.

Selain memastikan personel bekerja dengan peralatan memadai, Wagub juga sempat berdialog dengan tujuh orang rekan korban yang selamat dari terjangan ombak Pantai Panjang.

"Memang harus diakui ini kelalaian pemerintah juga yang kurang memperbanyak tanda atau rambu peringatan bahaya berenang di spot ini," katanya.

Ia mengatakan sudah ada tanda peringatan bahaya berenang di Pantai Panjang, namun rambu peringatan tersebut kurang banyak.

Apalagi panjang pantai yang terlarang untuk berenang cukup luas lebih dari tiga kilometer sehingga jumlah rambunya perlu diperbanyak.

Fridolin Marpaung, mahasiswa Universitas Sriwijaya, Palembang tenggelam saat berenang di kawasan wisata Pantai Panjang.

Korban bersama tujuh rekannya yang juga berstatus mahasiswa perguruan tinggi negeri itu berniat menghabiskan liburan akhir pekan di Kota Bengkulu.

"Kami langsung menuju laut dan berenang di pinggir," kata Frengki Panjaitan, rekan korban.

Menurut Frengki, ia dan tujuh temannya tidak mengetahui jika lokasi itu terlarang untuk aktivitas berenang.

Korban tenggelam, kata dia, juga dapat berenang dengan baik, namun kuatnya ombak dan arus kencang menyeretnya ke laut.

"Tiba-tiba ada tiga gulungan ombak tinggi yang menghantam kami dan menyeret Fridolin," katanya.

Hingga berita ini diturunkan tim gabungan Basarnas, PMI, TNI AL, Polair, BPBD dan Polisi masih melakukan pencarian dan sudah mendirikan tenda atau posko di pinggir pantai.  (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014