Hotel dan wisma penuh mengakibatkan sebagian wisatawan yang menghabiskan masa liburan Idul Fitri di Kota Sabang, ditampung di masjid, mushala dan fasilitas lainnya di daerah tujuan wisata di Provinsi Aceh itu.
Zulkifli, warga Sabang yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, menjelaskan karena membludaknya wisatawan itu di luar perhitungan, kendaraan juga habis disewa pengunjung sejak hari pertama lebaran.
"Mereka (wisatawan) adalah tamu kami, dan masyarakat mempersilahkan mereka menginap di masjid, mushala atau fasilitas umum lainnya yang ada di Sabang," kata Ketua Komisi D DPRK Sabang Mumammad Isa.
Politisi Partai Aceh itu menjelaskan selain penginapan penuh, wisatawan dari berbagai provinsi di Indonesia seperti asal Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan kabupaten/kota di Aceh itu juga terpaksa diangkut dengan truk dan mobil bak terbuka dari Balohan ke sejumlah objek wisata.
"Masalahnya, karena jumlah yang berlibur ke Sabang cukup banyak dan di luar perhitungan, sehingga selain wisatawan tidak memperoleh kamar penginapan, juga tidak kebagian sewa kendaraan," katanya.
Isa menambahkan, dua unit kapal Ro Ro untuk mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Ulee Lhue Banda Aceh ke Balohan Sabang, tidak mampu membawa semua kendaraan wisatawan ke tujuan wisata tersebut.
Akibatnya terjadi penumpukan ratusan unit mobil milik wisatawan di Pelabuhan Ulee Lhue, meski operasional kapal feri ASDP sudah ditambah rata-rata tujuh trip setiap hari pada masa liburan Idul Fitri ini.
"Yang mobilnya tidak bisa diangkut maka wisatawan berangkat ke Sabang dari Pelabuhan Ulee Lhue dengan menggunakan kapal cepat atau ekpres. Jadi, kendaraan yang mereka bawa dari daerah asal dititipkan di Pelabuhan Ulee Lhue," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Zulkifli, warga Sabang yang dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu, menjelaskan karena membludaknya wisatawan itu di luar perhitungan, kendaraan juga habis disewa pengunjung sejak hari pertama lebaran.
"Mereka (wisatawan) adalah tamu kami, dan masyarakat mempersilahkan mereka menginap di masjid, mushala atau fasilitas umum lainnya yang ada di Sabang," kata Ketua Komisi D DPRK Sabang Mumammad Isa.
Politisi Partai Aceh itu menjelaskan selain penginapan penuh, wisatawan dari berbagai provinsi di Indonesia seperti asal Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan kabupaten/kota di Aceh itu juga terpaksa diangkut dengan truk dan mobil bak terbuka dari Balohan ke sejumlah objek wisata.
"Masalahnya, karena jumlah yang berlibur ke Sabang cukup banyak dan di luar perhitungan, sehingga selain wisatawan tidak memperoleh kamar penginapan, juga tidak kebagian sewa kendaraan," katanya.
Isa menambahkan, dua unit kapal Ro Ro untuk mengangkut penumpang dan kendaraan dari Pelabuhan Ulee Lhue Banda Aceh ke Balohan Sabang, tidak mampu membawa semua kendaraan wisatawan ke tujuan wisata tersebut.
Akibatnya terjadi penumpukan ratusan unit mobil milik wisatawan di Pelabuhan Ulee Lhue, meski operasional kapal feri ASDP sudah ditambah rata-rata tujuh trip setiap hari pada masa liburan Idul Fitri ini.
"Yang mobilnya tidak bisa diangkut maka wisatawan berangkat ke Sabang dari Pelabuhan Ulee Lhue dengan menggunakan kapal cepat atau ekpres. Jadi, kendaraan yang mereka bawa dari daerah asal dititipkan di Pelabuhan Ulee Lhue," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022