Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu membatasi pembelian hewan berkaki cabang seperti sapi, kambing dan lainnya dari luar wilayah agar terhindar dari penyebaran penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
 
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi, Muhammad Syarkawi di Bengkulu, Sabtu, mengatakan saat ini telah meminta kepada peternak dan rumah potong hewan untuk sementara waktu tidak mendatangkan hewan sapi dari luar wilayah Provinsi Bengkulu.
 
Salah satunya dari Provinsi Lampung, Provinsi Aceh dan provinsi lainnya, meskipun saat ini di wilayah tersebut belum ditemukan nya kasus PMK.
 
"Pembatasan pembelian hewan seperti sapi dari luar wilayah Provinsi Bengkulu dilakukan agar hewan ternak di Bengkulu aman dan terhindar dari penyebaran PMK," kata Syarkawi.
 
Saat ini, pihaknya juga telah meminta kepada Dinas Peternakan tingkat Kabupaten dan Kota untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara berkala terhadap hewan ternak milik masyarakat tanpa terkecuali.
 
Meskipun saat ini kasus PMK belum ditemukan di Provinsi Bengkulu, namun pihaknya melakukan berbagai upaya guna menghindari penyebaran penyakit tersebut di Provinsi Bengkulu.
 
Selain melakukan pembatasan pembelian hewan ternak dari Provinsi Lampung, pihaknya juga melakukan sosialisasi terhadap para peternak seperti menjaga kondisi hewan ternak nya sebab virus mudah menyerang jika kondisi hewan ternak lemah.
 
"Serta membatasi proses jual beli hewan atau daging hewan ternak agar berhati-hati sebab yang paling besar peluang penyebaran virus," ujarnya.
 
Lanjut Syarkawi, meskipun saat ini PMK belum ditemukan di Provinsi Bengkulu namun telah menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi para peternak serta menurunnya hasil produksi dan menjadi hambatan dalam perdagangan hewan dan produknya.
 
Sebab, PMK merupakan penyakit infeksi virus yang bersifat akut dan sangat menular pada hewan berkuku genap/belah.
 
Serta penyebaran virus PMK sangat cepat karena melalui udara, sehingga jika satu hewan di satu wilayah positif terjangkit PMK maka hewan lainnya tertular virus yang sama.
 
Untuk hewan yang terserang PMK memiliki gejala seperti adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.
 
Namun masyarakat Provinsi Bengkulu diminta untuk tidak khawatir terkait penyebaran PMK tersebut sebab penyakit tersebut tidak menyerang ataupun berbahaya bagi manusia.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022