Manado (Antara) - Negara India membeli bungkil kopra sebanyak 5.500 ton dengan nilai 1.320.000 dolar AS pada Maret 2014.

"Masyarakat India membutuhkan bungkil kopra dalam jumlah cukup besar, "kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Febby Karambut, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan kebutuhan pasar India akan bungkil kopra yang cukup banyak tersebut dibaca pengekspor daerah dengan mulai melakukan pengirim komoditas itu menjadi salah satu unggulan Sulut.

Menurut Febby, India sudah dikenal sebagai pasar potensial bagi komoditas unggulan Sulut, hanya saja untuk bungkil kopra ataupun produk turunan kopra merupakan pasar baru.

"Bungkil kopra yang diekspor ke negara tersebut telah melalui proses pengolahan minyak goreng dilakukan pabrik pengolah di Sulut," ujarnya.

Ia mengatakan, ternyata bungkil kopra sangat diminati warga India, kendati banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan produk tersebut.

"Kebanyakan dalam proses pembuatan minyak kelapa, bungkilnya hanya dibuang begitu saja, padahal mampu memberikan nilai cukup besar bagi petani kelapa maupun daerah," jelasnya.

Disperindag akan terus memfasilitasi petani kelapa dan eksportir agar terus berinovasi dengan produk turunan kelapa.

"Produk turunan kelapa jika dikembangkan akan memberikan ratusan produk namun di Sulut saat ini yang diekspor baru minyak kelapa kasar, minyak goreng, kopra, bungkil dan tepung kelapa," jelasnya.

Ke depan, kata Febby, produk turunan kelapa asal Sulut semakin banyak dengan tujuan ekspor yang terus berkembang. Selain bungkil kopra, juga tepung kelapa tetap berperan sebagai komoditas ekspor unggulan. (Antara)

Pewarta: Oleh Jootje Kumajas

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014