Kalianda, Lampung (Antara) - Hasil panen padi sejumlah petani di Kabupaten Lampung Selatan meningkat pada 2014 dibandingkan 2013 karena pasokan air ke sawah cukup banyak dan serangan hama berkurang.

"Panen kali ini meningkat sampai dua kali lipat dibanding sebelumnya," kata Susanto, petani di Desa Kertosari Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan,Jumat.

Ia mengatakan, musim sebelumnya hasil panen padi sebanyak dua puluh karung, namun saat ini mencapai empat puluh karung lebih dari luas lahan tanam hampir satu hektare.

Menurutnya, peningkatan panen ini disebabkan pasokan air mencukupi dan minimnya serangan hama tikus, wereng dan patah leher.

"Saat tanam kemarin sempat terendam banjir namun tidak parah seperti tahun sebelumnya," ujar dia.

Hal senada juga disampaikan oleh petani setempat lainnya Hermanto yang mengatakan saat ini pendapatan panen meningkat hingga dua kali lipat.

"Tahun lalu panen "singgang" atau tanaman sisa dirusak tikus namun sekarang cukup baik," kata dia.

Selain itu, saat ini bulir padi lebih berisi dan merunduk yang membuat bobot bulir padi lebih berat.

Namun, kata dia, saat ini harga gabah di petani masih cukup rendah karena banyak warga yang panen pada kisaran Rp4.000 per kilogram; jika dijual dalam bentuk beras mencapai Rp7.500 per kilogram.

"Biasanya hanya cukup untuk persedian sampai panen lagi, namun kali ini lebih banyak, bahkan petani bisa menjual lagi untuk modal tanam," kata dia.

Ia menambahkan, kendala saat ini petani masih cukup sulit untuk mendapatkan pupuk kimia dari sejumlah distributor setempat.

"Jika didukung dengan ketersediaan pupuk mencukupi dipastikan panen bisa lebih banyak lagi," tambahnya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014