Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Sapuan, secara resmi membuka pintu saluran air Irigasi Manjuto Kiri, mengawali musim tanam pertama padi sawah di wilayah ini.
Pembukaan pintu intake irigasi ini akan mengairi lahan persawahan, menurut Kepala UPTD Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Debi.
"Kegiatan bupati saat ini, yakni pembukaan pintu intake daerah irigasi Manjuto Kiri manjuto kiri dengan luas sawah yang biasa digunakan oleh petani seluas 2.285,5 hektare," kata dia di Mukomuko, Jumat.
Daerah Irigasi Manjuto Kiri memiliki luas fungsi total 6.285,5 hektare, dengan sebagian besar lahan, yaitu 1.285,5 hektare, biasanya ditanami padi oleh petani lokal. Luas lahan ini lebih besar dibandingkan dengan lahan di daerah irigasi Manjuto Kanan, yang memiliki potensi sekitar 3.000 hektare.
Musim tanam pertama di daerah ini dijadwalkan mulai pertengahan Desember 2023 dan akan berlangsung selama empat bulan ke depan. Saat ini, petani di daerah ini sedang mempersiapkan diri untuk mengolah tanah mereka, sejalan dengan baru saja dibukanya akses irigasi.
Sebelumnya, ada kegiatan rehabilitasi yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII di Irigasi Manjuto Kiri, termasuk pembangunan kantong lumpur dekat bendungan irigasi. Proses pengeringan air irigasi adalah bagian dari upaya rehabilitasi tersebut.
Dalam pengelolaan irigasi Manjuto Kiri, terdapat 65 perkumpulan petani pemakai air (P3A) yang memanfaatkan sumber air ini. Para petani di wilayah tersebut juga bergotong royong membersihkan saluran irigasi untuk memastikan aliran air irigasi dapat mengalir lancar ke lahan persawahan.
Inisiatif ini menunjukkan upaya pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan pertanian, khususnya dalam mempersiapkan musim tanam padi. Dengan pembukaan irigasi Manjuto Kiri, diharapkan produktivitas pertanian di Kabupaten Mukomuko akan meningkat, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan petani.
Pembukaan pintu intake irigasi ini akan mengairi lahan persawahan, menurut Kepala UPTD Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Debi.
"Kegiatan bupati saat ini, yakni pembukaan pintu intake daerah irigasi Manjuto Kiri manjuto kiri dengan luas sawah yang biasa digunakan oleh petani seluas 2.285,5 hektare," kata dia di Mukomuko, Jumat.
Daerah Irigasi Manjuto Kiri memiliki luas fungsi total 6.285,5 hektare, dengan sebagian besar lahan, yaitu 1.285,5 hektare, biasanya ditanami padi oleh petani lokal. Luas lahan ini lebih besar dibandingkan dengan lahan di daerah irigasi Manjuto Kanan, yang memiliki potensi sekitar 3.000 hektare.
Musim tanam pertama di daerah ini dijadwalkan mulai pertengahan Desember 2023 dan akan berlangsung selama empat bulan ke depan. Saat ini, petani di daerah ini sedang mempersiapkan diri untuk mengolah tanah mereka, sejalan dengan baru saja dibukanya akses irigasi.
Sebelumnya, ada kegiatan rehabilitasi yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII di Irigasi Manjuto Kiri, termasuk pembangunan kantong lumpur dekat bendungan irigasi. Proses pengeringan air irigasi adalah bagian dari upaya rehabilitasi tersebut.
Dalam pengelolaan irigasi Manjuto Kiri, terdapat 65 perkumpulan petani pemakai air (P3A) yang memanfaatkan sumber air ini. Para petani di wilayah tersebut juga bergotong royong membersihkan saluran irigasi untuk memastikan aliran air irigasi dapat mengalir lancar ke lahan persawahan.
Inisiatif ini menunjukkan upaya pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan pertanian, khususnya dalam mempersiapkan musim tanam padi. Dengan pembukaan irigasi Manjuto Kiri, diharapkan produktivitas pertanian di Kabupaten Mukomuko akan meningkat, memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan petani.