Cibinong, Jawa Barat (Antara) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman Hakim mengatakan Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa masih membutuhkan sekitar 191.400 peneliti hingga 2030.

"Jumlah peneliti kita masih kecil, anggaran penelitian juga kecil. Sekarang jumlah peneliti sekitar 8600 orang, 200.000 peneliti harusnya ada untuk Indonesia," kata Lukman usai membuka acara Diseminasi Hasil Teknologi Tepat Guna LIPI di Pusat Penelitian Biologi LIPI Komplek Cibinong Science Center, Cibinong, Jawa Barat, Rabu.

Berdasarkan standar Bank Dunia perbandingan ideal jumlah peneliti dengan penduduk antara 4000 hingga 5000 peneliti per satu juta penduduk. Karena itu, menurut dia, jumlah peneliti Indonesia masih jauh dari apa yang distandarkan secara internasional.

"Yang jelas Indonesia perlu terobosan dari presiden mendatang untuk meningkatkan dunia riset dan ilmu pengetahuan," ujar dia.

Peningkatan pengembangan  ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset, menurut dia, sangat dibutuhkan mengingat perekonomian yang tumbuh saat ini masih berbasis konsumsi.  

"Ini harus dirubah sehingga pertumbuhan ekonomi itu dapat ditopang dari kemampuan ilmiah dan teknologi. Indonesia banyak sumber daya alam tapi diekspor dalam bentuk mentah, ini harus dirubah, harus dibuat bernilai tambah," lanjutnya.

Dengan semakin berkembangnya bidang pendidikan dan meningkatnya jumlah sarjana maka, menurut dia, juga perlu dilakukan dorongan untuk peningkatan inovasi dan menumbuhkan inovator muda.

LIPI, menurut dia, juga mencoba mendorong munculnya peneliti dan inovator muda melalui lomba, diharapkan minat kaum muda terhadap dunia penelitian dapat berlanjut. (Antara)

Pewarta: Oleh Virna P Setyorini

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014