Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa stok cabai di Provinsi Bengkulu aman meskipun harga cabai di pasar tradisional mengalami kenaikan yang cukup signifikan bahkan mencapai Rp85 ribu per kilogram untuk cabai merah.
 
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Sisardi di Bengkulu, Senin, mengatakan ada tiga wilayah yang persediaan cabai nya menipis.
 
Ke tiga wilayah tersebut yaitu Kabupaten Lebong yang ketersediaan cabai merah sekitar 14,17 ton sedangkan kebutuhan masyarakat mencapai 14,07 ton atau 0,1 persen.
 
"Selanjutnya Kabupaten Rejang Lebong yang merupakan penyedia cabai yang saat ini ketersediaan cabai sekitar 29 ton sedangkan kebutuhan mencapai 28,5 ton," kata Sisardi.
 
Serta Kabupaten Bengkulu Utara yang ketersediaan cabai merah sekitar 25,56 ton sedangkan kebutuhan masyarakat mencapai 24,86 ton dan perkiraan hingga dua minggu ke depan.
 
Tingginya harga cabai merah di Provinsi Bengkulu disebabkan karena cuaca buruk yang mempengaruhi hasil pertanian cabai.
 
Kemudian untuk komoditi cabai yang ada di wilayah Kota Bengkulu didatangkan paling banyak dari daerah Kabupaten Rejang Lebong.
 
Saat ini harga cabai merah di pasar tradisional Kota Bengkulu berkisar Rp80 ribu hingga Rp85 ribu per kilogram dan untuk cabai rawit berkisar Rp90 ribu hingga Rp95 ribu per kilogram.
 
Diketahui, kebutuhan cabai Di Kota Bengkulu cukup tinggi, untuk merah sebanyak 14,9 ton per minggu dan cabai rawit sebanyak 1,8 ton.
 
Sedangkan untuk ketersediaan cabai merah di Bengkulu mencapai 154 ton dan cabai rawit sekitar 29 ton.
 
 

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022