Pemerintah Provinsi Bengkulu memastikan bahwa pameran dan bazar pada Festival Tabut 2022 ditiadakan karena festival itu akan dilaksanakan secara langsung (luring) dan tidak langsung (daring) serta terbatas.
 
Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Almidianto di Bengkulu, Rabu, mengatakan Pemerintah Provinsi juga tidak memiliki anggaran untuk penyelenggaraan pameran dan bazar yang biasanya dilaksanakan di Lapangan Merdeka View Tower Kota Bengkulu.
 
"Untuk tahun ini bazar dan pameran Tabut ditiadakan sebab ritual Tabut dilaksanakan secara terbatas yaitu secara daring dan luring," kata Almidianto.
 
Ia menyebutkan jika nantinya masih ada masyarakat yang nekat berjualan di sekitar lokasi Lapangan Merdeka, pihaknya meminta agar dinas terkait untuk melakukan penertiban.
 
"Kalaupun nanti ada, berarti itu bukan kita dan kita pastikan ilegal, sebab pengelola Lapangan Merdeka itu saat ini adalah Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu," ujarnya.
 
Kegiatan akan diselenggarakan di dua lokasi yang berbeda yaitu di Taman Budaya Kota Bengkulu dan Balai Semarak Pemerintah Provinsi Bengkulu.
 
Hal tersebut dilakukan sebab Kementerian Pariwisata RI mendampingi kegiatan tersebut serta menurunkan kurator untuk mengkurasi panggung selama Festival Tabut.
 
Menurut Almidianto, seluruh proses ritual Tabut direkam kemudian ditayangkan secara daring.
 
Selama Festival Tabut berlangsung, jumlah pengunjung akan dibatasi dengan maksimal jumlah 100 pengunjung setiap harinya.
 
Hal tersebut dilakukan sebab Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu masih menghadapi pandemi COVID-19 meskipun jumlah kasus aktif menurun.
 
Diketahui, dalam pelaksanaan Festival Tabut tersebut Dinas Pariwisata menganggarkan dana sebesar Rp250 juta.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022