Tallin (Antara/AFP) - Kepala NATO Jumat mengecam 
kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Krimea dan mengatakan aliansi militer melihat tidak ada bukti Moskow telah  menarik pasukannya kembali dari perbatasan Ukraina.

"Kami masih pertimbangkan Krimea sebagai wilayah Ukraina dan dari pengetahuan saya pihak berwenang Ukraina tidak mengundang Putin untuk mengunjungi Krimea, sehingga dari titik pandang itu kunjungannya ke Krimea adalah tidak pantas," kata Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen.

"Kami pertimbangkan aneksasi Rusia pada Krimea menjadi ilegal, tidak sah, dan kami tidak mengakuinya," katanya di ibu kota Estonia Tallinn.

Putin melakukan kunjungan kejutan ke pelabuhan  Krimea Sevastopol  Jumat untuk memeriksa angkatan laut Rusia sebagai bagian dari perayaan untuk menandai kemenangan Sovyet atas Nazi pada Perang Dunia II.

Rusia menganeksasi Krimea bulan lalu setelah referendum menyerukan
wilayah itu berada di bawah kekuasaan Moskow.

Krisis ini telah bergeser ke bagian lain dari timur Ukraina, di mana Kiev sudah berjuang untuk menundukkan  pemberontakan oleh militan pro-Rusia.

Rasmussen juga menegaskan aliansi pertahanan Barat masih belum melihat adanya indikasi bahwa  Putin telah menarik pasukan Rusia yang berkumpul di sepanjang perbatasan timur Ukraina.

Pemimpin Rusia  mengumumkan penarikan mundur pasukannya itu  Rabu, tetapi baik Gedung Putih dan NATO mengatakan mereka melihat tidak  ada bukti diperkiraan 40.000 tentara yang ada di sana telah ditarik.

Rasmussen tiba di negara bekas Soviet Baltik Estonia dari Polandia Kamis untuk memimpin sebuah pertemuan dua hari  delegasi Dewan Atlantik Utara, badan pengambil  keputusan politik utama NATO.

Ke-28 anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara menanggapi 
intervensi Rusia di Ukraina dengan meningkatkan pertahanan di Eropa Timur, mengirimkan kapal perang, jet tempur dan pasukan ke wilayah tersebut.

Pembangunan kekuatan militer  dijadwalkan akan berakhir pada  31 Desember, tetapi aliansi mengatakan itu menjadi mungkin permanen.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014