Bengkulu (Antara) - Gubernur Provinsi Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan tidak ada penundaan keberangkatan jemaah haji tahun 2014 dari daerah itu walaupun di Tanah Suci Mekkah sedang terjadi wabah MERS-CoV.

"Jangan menunda ibadah karena virus MERS, yang terpenting adalah bagaimana cara penanganan dan pencegahan yang tepat," kata gubernur, di Bengkulu, Senin.

Dia mengatakan, jemaah tahun 2014 tetap diberangkatkan dan tidak ada penundaan ke tahun berikutnya selama Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan belum mengeluarkan larangan untuk melakukan perjalanan umrah maupun haji.

"Yang terpenting bagaimana kita mengantisipasi penularan virus MERS sesuai dengan instruksi petugas kesehatan, seperti menjaga kondisi kesehatan, memakai masker, serta membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi," katanya.

Gubernur Bengkulu itu meminta kepada calon jemaah haji agar menjaga kondisi kebugaran tubuh mereka, sehingga tidak mudah terserang virus korona (MERS-CoV) sebelum dan saat menunaikan haji.

"Saya pikir, calon jemaah tidak perlu ragu dan cemas, sebelum keberangkatan petugas kesehatan akan memeriksa kembali kondisi calon jemaah, jemaah yang akan berangkat pun juga akan mendapat suntik meningitis," kata Junaidi.

Sebelumnya, pada Februari 2014, Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan kuota haji untuk Tahun 2014 untuk 1.292 calon jemaah haji, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya.

"Kuota haji tahun ini masih sama dengan jumlah jemaah haji pada 2013 sebanyak 1.292 orang," kata pelaksana tugas Sekretaris Provinsi Bengkulu Sumardi.

Pemprov Bengkulu pada 2014 kali kedua provinsi itu memberangkatkan jemaah haji dari Bandara Fatmawati, Bengkulu, dan hanya transit di Bandara Internasional Minangkabau.

"Terdapat beberapa perbaikan yang akan dilakukan Bandara Fatmawati, seperti ketersediaan daya listrik di lokasi pemberangkatan haji, ini salah satu kekurangan yang akan diperbaiki pada penyelenggaraan haji 2014," katanya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014