Kalangan anggota TNI AD yang bertugas di Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha Curup di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, diminta menjaga kerukunan antar alat negara yang ada di wilayah itu.

"Menjaga kerukunan antar alat negara itu hukumnya wajib, sama dengan NKRI harga mati. Aparat di mana pun dia, sesama unsur aparat TNI/Polri harus satu tidak boleh ada ribut-ribut. Itu tidak boleh," kata Komandan Brigade Infanteri 8/Garuda Cakti di Rejang Lebong, Kolonel Infantri Andar D Panggabean, usai memimpin upacara serah-terima jabatan komandan Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha Curup, Rabu.

Ia menjelaskan, kerukunan antar aparat ini perlu dijaga sehingga dapat menjalankan tugas bersama-sama dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pembangunan di daerahnya masing-masing.

Pentingnya menjaga kerukunan antar aparat ini, kata dia, selalu dia tekankan kepada prajurit TNI di bawah komando Brigade Infanteri 8/Garuda Cakti yang meliputi dua batalion infanteri yakni Batalion Infantri 144/Jaya Yudha Curup dan Batalion Infanteri 141/Aneka Yudha Jaya Prakosa di Muara Enim.

Sementara itu, untuk personel komandan Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha Curup, kata dia, saat ini telah dijabat Mayor Infanteri Eko Budiarto yang sebelumnya bertugas di Kodam II/Sriwijaya, sedangkan pejabat lama, Letnan Kolonel Infanteri Andri Suratman, memegang jabatan baru sebagai komandan Depo Pendidikan dan Latihan Tempur Resimen Induk Kodam II/Sriwijaya di Baturaja, Kabupaten OKU.

"Di Brigade Infanteri 8/Garuda Cakti ini yang kedua, kemarin di 141 sekarang di 144. Ini dilakukan dalam rangka pembinaan dan rotasi biasa," terangnya.

Ia berharap dengan adanya pergantian komandan Batalion Infanteri 144/Jaya Yudha ini, regenerasi pemimpin dan penyegaran satuan bisa berjalan. Kemudian satuan ini bisa memelihara kemampuannya bahkan tugas-tugas pembinaan bisa ditingkatkan dengan kreasi maupun modifikasi yang baru sehingga bisa meningkatkan kemampuan prajurit TNI.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022