Bengkulu (Antara) - Sejumlah warga Kota Bengkulu mengeluhkan aksi pengemis dan pengamen yang memukul kendaraan mereka ketika tidak diberi uang.

"Saya Kamis sore sekitar pukul 20.00 WIB melintas di Simpang SKIP dari arah Jalan Suprapto tepat depan RRI Bengkulu. Sejumlah anak yang meminta langsung menuju ke kendaraan saat lampu merah. Tiba-tiba ada yang memukul mobil karena tidak diberi uang," kata M Yusuf, warga Kota Bengkulu, Jumat.

Kemudian ia membuka kaca jendela dan mengingatkan, namun mereka membantah dengan kata kasar.
"Sepertinya mereka itu ada yang satu keluarga, karena ada satu yang agak besar dengan menggendong anak masih kecil dan hampir setiap malam mereka di sana," kata dia.
   
Yusuf menyayangkan sikap Pemerintah Kota Bengkulu yang membiarkan aksi anak-anak tersebut karena selain menggangu arus lalu lintas juga mengancam keselamatan mereka.
  
 "Tak jarang mereka sering bercanda di sana. Kan sangat membahayakan baik bagi pengendara maupun mereka sendiri," katanya.
   
Warga lainnya, Iwan Buyung meminta Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan tegas menangani pengemis dan pengamen di jalan.
   
Apalagi, lanjut dia, lokasi anak-anak yang mengemis itu tak jauh dari Kantor Wali Kota Bengkulu.
   
"Ada program pemkot dengan julukan 8 tekad. Nah, di sana pasti masuk bagaimana menangangi para gelandangan dan pengemis itu. Jangan hanya slogan," harapnya.
   
Selain itu, Iwan pun mengharapkan anggota DPRD setempat di sisa masa bhaktinya turut memberikan masukan ke eksekutif untuk menertibkan serta memberikan solusi penangannya.
   
Pantauan di Kota Bengkulu sejumlah lokasi yang sering dijadikan "ladang" untuk mengemis yakni lampu merah Jalan Suprapto depan Kantor Telkom, simpang SKIP, serta di depan salah satu rumah makan siap saji di Jalan Suprapto.  (Antara) 

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014