Bandarlampung (Antara) - Kelompok Musik Tradisi Anak Lampung berhasil meraih prestasi terbaik pada Festival Musik Tradisional Anak 2014.
Menurut Ofisial tim Lampung, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, Djuwita Novrida yang didampingi Ricky, penata musik yang dibawakan kelompok anak-anak ini, di Bandarlampung, Selasa, utusan Lampung dalam festival yang digelar di Taman Ismail Marzuki Jakarta, 19-21 Mei 2014 ini berhasil masuk sebagai satu dari lima daerah penampil terbaik.
Ricky menyampaikan, dalam festival itu, kelompok musik tradisi anak Lampung terinspirasi dari suatu permainan anak-anak yang sedang menunggu orang tua mereka pergi melaut.
Permainan ini, lanjut Ricky, biasanya dilakukan di pinggir pantai khususnya di daerah Lampung Barat.
"Permainan ini disebut Upih Ngisut, Upih atau perahu yang biasanya terbuat dari karung. Sedangkan ngisut berarti ngesot," ujar dia menerangkan.
Kegiatan Festival Musik Tradisional Anak Nasional 2014 yang digelar oleh Kemendikbud ini diikuti 34 kontingen yang mewakili 34 provinsi se-Indonesia.
Tim dari Jawa Timur yang tampil terbaik, disusul lima penampil terbaik lainnya, masing-masing Lampung, Nusa Tenggara Barat, Bengkulu, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.
Di luar enam grup yang dinilai tampil terbaik oleh tim pengamat, masih ada 28 grup yang juga tampil memikat dan lengkap dengan semangat kelokalan yang diusung masing-masing grup, di hadapan dewan juri yang terdiri dari Embie C Noer (musisi), Prof Djohan Salim (ISI Yogyakarta), Dr Suhendi Afrianto SSn (STSI Bandung), Jabatin Bangun (IKJ), dan Jodhy Yudono (musisi dan wakil media).
Kelompok Musik Anak Lampung adalah Alexandra Ade Kurnia Jati, Lauretta Weny Fortuna, Karen Audrey Angelica, I Gusti Ngurah Pradiva jayastu, I Gusti Ngurah Rai Mahardika, Alviando Satya Wijaya, Reynald Oktavius Tan, Bonaventura Dimas Hadi N, Nathanael Setiawan, dan Fergus Brlyant Santoso dengan ceria membawakan nomor musik bertajuk Upih Ngisut tersebut. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014