Batam (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau mencari makanan khas untuk ditetapkan sebagai penganan asli daerah.
"Kami sudah adakan polling untuk mengetahui apa saja makanan daerah yang sudah dikenal masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Guntur Sakti di Batam.
Dari polling, diketahui ada beberapa makanan yang sudah melekat dengan Kepri, kata dia, di antaranya otak-otak, gonggong dan sop ikan.
"Kalau minuman ada teh obeng," kata Guntur.
Meski sudah menemukan beberapa makanan khas Kepri dari polling, Guntur mengatakan pemerintah masih mencari jenis-jenis makanan lain.
Menurut Guntur, penetapan makanan khas Kepri diperlukan agar pelancong tidak bingung apa yang akan dibeli sebagai oleh-oleh dari provinsi kepulauan.
"Sehingga wisatawan tidak bertanya apa yang bisa jadi oleh-oleh," katanya.
Kemudian, kata dia, pemerintah akan melabel usaha kecil menengah yang mengembangkan penganan khas Kepri.
Ia mengatakan pemerintah juga akan menjalin kerjasama dengan Asosiasi Tour dan Travel serta Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia untuk mengembangkan UMKM penganan khas Kepri.
"Jadi kalau ada wisatawan, Asita dan PHRI akan mengajak ke tempat UMKM itu," kata Guntur.
Sementara itu, anggota Kamar Dagang dan Industri Kepri, Rahman Usman, mengatakan Kadin akan membantu UKM untuk memposisikan diri sebagai perusahaan penganan khas.
"Kami akan bantu kemasan, bagaimana yang dapat menarik wisatawan," kata dia.
Kadin juga akan membantu UMKM terkait manajerial perusahaan agar terus dapat berkembang dengan pesat. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Kami sudah adakan polling untuk mengetahui apa saja makanan daerah yang sudah dikenal masyarakat," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Guntur Sakti di Batam.
Dari polling, diketahui ada beberapa makanan yang sudah melekat dengan Kepri, kata dia, di antaranya otak-otak, gonggong dan sop ikan.
"Kalau minuman ada teh obeng," kata Guntur.
Meski sudah menemukan beberapa makanan khas Kepri dari polling, Guntur mengatakan pemerintah masih mencari jenis-jenis makanan lain.
Menurut Guntur, penetapan makanan khas Kepri diperlukan agar pelancong tidak bingung apa yang akan dibeli sebagai oleh-oleh dari provinsi kepulauan.
"Sehingga wisatawan tidak bertanya apa yang bisa jadi oleh-oleh," katanya.
Kemudian, kata dia, pemerintah akan melabel usaha kecil menengah yang mengembangkan penganan khas Kepri.
Ia mengatakan pemerintah juga akan menjalin kerjasama dengan Asosiasi Tour dan Travel serta Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia untuk mengembangkan UMKM penganan khas Kepri.
"Jadi kalau ada wisatawan, Asita dan PHRI akan mengajak ke tempat UMKM itu," kata Guntur.
Sementara itu, anggota Kamar Dagang dan Industri Kepri, Rahman Usman, mengatakan Kadin akan membantu UKM untuk memposisikan diri sebagai perusahaan penganan khas.
"Kami akan bantu kemasan, bagaimana yang dapat menarik wisatawan," kata dia.
Kadin juga akan membantu UMKM terkait manajerial perusahaan agar terus dapat berkembang dengan pesat. (ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012