Sebanyak 10 ekor ternak kambing milik warga Desa Padang Pelawi Kecamatan Sukaraja ditemukan mati diduga akibat diterkam satwa harimau Sumatera.

Kepala Desa Padang Pelawi, Ridi Kismantor mengatakan, kasus serupa pernah terjadi pada 2015 dimana belasan kambing warga mati dan terdapat jejak harimau hewan pemangsanya.

"Ini sama halnya dengan kejadian tahun 2015 tapi lokasinya berbeda, tetapi tidak terlalu jauh," kata Ridi, Sabtu (3/9).

Ridi mengatakan, setelah mendapatkan laporan warga dan ditemukan jejak harimau di sekitar lokasi, pihaknya melaporkan peristiwa tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu. Namun, karena jarak lokasi dari akses jalan masyarakat cukup jauh dan kondisi cuaca belum mendukung, membuat pihak BKSDA belum meninjau lokasi.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah II BKSDA Bengkulu, Mariska Tarantona mengatakan, telah menerima laporan dari Kades Padang Pelawi, namun, pihaknya belum melakukan pengecekan ke lokasi karena terkendala akses jalan dan kondisi cuaca. 

"Jarak lokasi itu sekitar 10 kilometer dari jalan desa terakhir. Hasil koordinasi kami dengan Kades, masih akan menunggu cuaca bagus," katanya. 

Mariska mengatakan belum dapat memastikan apakah kambing warga tersebut diterkam harimau atau binatang lainnya.

"Karena pada Juli 2021 kemarin kasus serupa pernah terjadi di Desa Tanjung Kuaw. Setelah dipasang kerangkeng justru ditemukan dua ekor beruang," katanya. 

Namun kata Mariska, jika ada masyarakat yang menemukan jejak harimau atau memang ada bekas cakaran di pohon dapat dipastikan bahwa yang menerkam ternak warga tersebut adalah harimau. 

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Polsek Sukaraja terkait dengan rencana pengecekan ke lokasi," ujarnya. 

Mariska menambahkan bahwa lokasi desa tersebut berbatasan langsung dengan kawasan Taman Buru Semidang Bukit Kabu yang merupakan daerah lintasan habitat harimau Sumatera.

Pewarta: Sepriandi

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022