Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu mulai mengembangkan budidaya jahe merah di Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Ricky Gunarwan di Kota Bengkulu, Selasa, mengatakan potensi komoditas jahe merah di Bengkulu harus segera dioptimalkan, terlebih karena produktivitasnya yang tinggi.
Misalnya saja hasil produksi jahe merah bisa mencapai rata-rata sebanyak 20 ton dengan luas tanah dua hektare di Kabupaten Lebong.
Misalnya saja hasil produksi jahe merah bisa mencapai rata-rata sebanyak 20 ton dengan luas tanah dua hektare di Kabupaten Lebong.
"Tanaman jahe merah ini bisa dikembangkan sebagai tanaman tumpang sari dan berpotensi dilakukan ekspor," kata Ricky.
Ia mengatakan bahwa ada tiga wilayah yang cocok dilakukan penanaman jahe merah di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong, dan Kabupaten Rejang Lebong.
Sementara itu, salah satu petani jahe di Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu Jun (34) menyebutkan bahwa budidaya jahe merah sangat produktif.
Sebab tanaman jahe merah tidak mengenal musim dan kondisi cuaca namun dengan syarat utama wilayah yang ditanami jahe merah harus tinggi.
"Tanaman jahe merah hingga kini baru bisa ditanam di daerah dengan ketinggian tersebut dan kondisi tanah yang berpasir," ujarnya.
Kata dia, menggunakan jahe merah dapat dikreasikan dengan berbagai jenis seperti ramuan obat, olahan makanan, atau minuman dan jahe merah juga dapat membuat makanan tambah enak.
Untuk pelaksanaan budidaya jahe merah tidak terlalu memerlukan modal yang besar, yaitu dengan modal sekitar Rp10 juta untuk pembelian bibit dapat menghasilkan mendapatkan hingga Rp10 juta per hektarenya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022