Bengkulu (Antara) - Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu memperketat pengawasan di daerah yang dinilai rawan keamanan saat akan dilewati oleh para pemudik Lebaran 2014.
"Seperti di daerah Binduriang, perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, kami akan memperbanyak anggota pengamanan di sana agar pemudik tidak cemas melewati daerah itu," kata Plt Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Joko Suprayitno di Bengkulu, Selasa.
Dia mengatakan pihaknya akan memperbanyak pos pengamanan jalur lintas, khususnya di Desa Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
"Penggal-penggal jalan yang rawan perampokan, kami akan patroli secara berjenjang dan berkala," kata dia.
Bahkan sesuai instruksi Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Soemantri, menurut Kabid Humas, oknum yang diduga meresahkan pengguna jalur mudik akan langsung ditindak tegas.
Dia mengatakan pengamanan jalur mudik akan digelar mulai dari 10 hari sebelum sampai 10 hari sesudah Hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah.
"Secara rutin jajaran Kepolisian Daerah Bengkulu akan menggelar Operasi Ketupat, ini dalam rangka menjamin keamanan jalur lintas, tempat ibadah, daerah strategis, maupun daerah wisata," katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu telah memetakan daerah-daerah rawan keamanan di jalur lintas yang akan dilewati pemudik.
"Ada beberapa daerah yang kita petakan dan butuh pengamanan tambahan, setelah pemetaan ini nanti baru bisa tahu berapa pos keamanan yang dibutuhkan di sepanjang jalur mudik lebaran di Bengkulu," kata Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah.
Menurut gubernur, seperti daerah perbatasan, jalan pegunungan dan daerah rawan keamanan lainnya, menurut dia, perlu pengamanan tambahan.
"Kami selalu koordinasi dengan kepala daerah kabupaten dan kota, seperti di Binduriang, Kabupaten Rejang Lebong, bupatinya sudah melaporkan kondisi di sana, dan Kabupaten Rejang Lebong siap menyediakan dana pembangunan polsek di sana asal kepolisian menyiapkan tanah, tinggal sekarang polres cari tanah berhadapan dengan koramil yang kita bangun," kata dia.
Di daerah itu, pernah terjadi kerusuhan antarwarga setempat dengan polisi hingga dimediasi oleh TNI. Pemblokiran jalan, pembakaran pos polisi hingga perusakan kendaraan yang melewati daerah tersebut yang dipicu oleh kabar kematian dua warga setempat yang disebut sebagai pelaku perampokan nasabah BCA Cabang Bengkulu, serta penjarahan lainnya seperti yang terjadi pada Januari lalu, beberapa penumpang satu mobil jenis MPV dijarah saat melewati daerah itu.
Komando Resimen Militer 041 Garuda Emas Provinsi Bengkulu pada 7 Juli lalu juga mengamankan dua orang yang diduga merampok dan memalak kendaraan angkutan sewa mini bus serta truk tangki yang lewat daerah itu.
Untuk pengamanan masa mudik dan balik lebaran, Junaidi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian daerah setempat dan menentukan jumlah kebutuhan titik pengamanan.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat mudik lebaran, jaga stamina, kalau mau melakukan perjalanan, sebaiknya konvoi, kadang daerah itu tidak rawan, namun karena ada kesempatan, bisa saja terjadi aksi kriminal," kata gubernur.
Tidak hanya keamanan mudik labaran, Gubernur Bengkulu itu juga mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama puasa Ramadhan 1435H, yakni dengan menjaga ketertiban lingkungan tempat tinggal.
"Seperti mercon atau petasan hal tersebut mengganggu, tidak hanya bunyinya saja, bahkan bisa menjadi pemicu kebakaran, kami imbau, orang tua berilah anak-anak contoh yang baik, ini kadang-kadang orang tuanya yang sibuk main petasan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2014