Kepala Divisi Alergi Imunologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM Dr. dr. Nia Kurniati, SpA(K) mengatakan anak yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) bisa tumbuh dengan normal apabila mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara teratur.

“Umumnya 6 bulan pertama memang masih naik-turun kondisinya (setelah pemberian ARV). Bisa kena diare lagi, bisa kena infeksi jamur lagi. Tapi sesudah 6 bulan kita bisa melihat polanya, mereka yang mendapatkan ARV dan kemudian cocok, bisa sehat seperti anak normal, jadi bisa berkembang sampai besar,” kata dokter spesialis anak itu dalam webinar “HUT 103 RSCM” yang diikuti di Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan orang yang terinfeksi HIV biasanya tidak menunjukkan gejala tertentu kecuali orang tersebut memiliki kondisi lain berupa penyakit penyertanya. Pada bayi yang terinfeksi HIV.

 Nia mengatakan mereka bisa mengalami gizi buruk atau berat badan yang tidak bertambah karena terjadi inflamasi secara terus-menerus.

Baca juga: Gubernur Bengkulu minta pasien HIV tidak menutup diri

Baca juga: Sebanyak 89 warga Bengkulu terjangkit virus HIV pada 2022

Apabila tidak dilakukan intervensi berupa pemberian obat, Nia mengatakan kondisi anak bisa memburuk walaupun dokter sudah berusaha memperbaiki penyakit penyertanya seperti gizi buruk.

Oleh sebab itu, pemberian terapi ARV penting untuk dilakukan agar anak tumbuh dengan normal.

Nia mengatakan infeksi HIV bisa mengenai semua kelompok usia. Pada anak, penularan HIV biasanya terjadi melalui transmisi cairan dari ibu kandung, baik dalam proses kehamilan, persalinan, maupun pasca-persalinan melalui pemberian ASI.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022