Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa saat ini sisa kasus aktif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di provinsi tersebut adalah sekitar 740 ekor.
 
"Saat ini kasus aktif PMK di wilayah Provinsi Bengkulu yang menyerang hewan ternak jenis kambing, kerbau dan sapi mengalami penurunan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M. Syarkawi di Kota Bengkulu, Rabu.
 
Untuk saat ini, kasus tertinggi PMK berada di Kabupaten Mukomuko yaitu 330 kasus, yang disusul dengan Kabupaten Kaur 298 kasus, serta Kabupaten Bengkulu Tengah 68 kasus. Selanjutnya Kabupaten Rejang Lebong 24 kasus, Kota Bengkulu 18 kasus dan Kabupaten Seluma dua kasus.
 
Sedangkan empat wilayah lainnya yaitu Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Lebong tidak ada penambahan kasus yang baru.
 
Syarkawi juga menuturkan, saat ini sebanyak 33.023 hewan ternak di Provinsi Bengkulu telah menerima vaksin PMK dosis pertama dan kedua.
 
Selain itu, ujar dia, sebanyak 73.300 vaksin PMK telah didistribusikan ke seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu seperti Kabupaten Kepahiang 2.100 dosis, Kabupaten Bengkulu Utara 16.800 dosis. Kabupaten Rejang Lebong 4.400 dosis, Kabupaten Seluma 10.000 dosis, Kabupaten Bengkulu Selatan 4.900 dosis, Kabupaten Mukomuko 13.900 dosis.
 
Kemudian Kabupaten Bengkulu Tengah 9.500 dosis, Kabupaten Kaur 7.700 dosis, Kabupaten Lebong 800 dosis, Kota Bengkulu 2.000 dosis, UPTD IB dan PPT provinsi 400 dosis dan Disnakeswan provinsi 800 dosis.
 
Dengan adanya penambahan vaksin PMK dari pemerintah pusat, ujar dia, kasus PMK di wilayah Bengkulu menurun bahkan tidak ada kasus yang baru.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022