Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menyalurkan vaksin tersebut ke 10 wilayah di Bengkulu guna melaksanakan vaksinasi terhadap hewan ternak.
Dari jumlah vaksin tersebut, pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksinasi untuk hewan ternak berkaki empat, seperti kambing, sapi dan kerbau selesai pada Oktober 2023.
Syarkawi mengatakan untuk besaran alokasi dosis vaksin nantinya disesuaikan dengan jumlah hewan ternak di masing-masing wilayah.
"Nanti kita mendistribusikan vaksin PMK ke kabupaten dan kota di Bengkulu sesuai dengan populasi dan hitungan petugas," ujarnya.
Ia mengemukakan pihaknya bersama dengan dinas terkait dan pemkab/pemkot tetap menyiapkan penjagaan di perbatasan untuk mengantisipasi penularan berulang.
Pemerintah juga telah menetapkan metode pencegahan PMK, memberikan vaksin pada ternak sehat dan menjaga sanitasi serta biosecurity kandang. Selain itu membatasi lalu lintas ternak dan produk ternak, mengisolasi ternak sakit dan ternak baru serta melaksanakan pemusnahan ternak yang terpapar.
Ia berharap dengan pelaksanaan vaksinasi tersebut, dapat mencegah peredaran dan temuan ternak terinfeksi PMK di Bengkulu.
Saat ini penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Bengkulu tidak ada kasus atau nol kasus dan terkendali, sebab tidak ada penambahan kasus baru.
Pada awal Januari 2023, ada penambahan sebanyak dua kasus terinfeksi PMK, namun telah dinyatakan sembuh. Dua kasus tersebut berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara dan hingga saat ini pihaknya tidak menemukan lagi hewan ternak yang terinfeksi PMK.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bengkulu terima 106 ribu dosis vaksin PMK