"Saat ini kasus PMK di wilayah Provinsi Bengkulu terus mengalami penurunan dan pada awal 2023 ada delapan wilayah yang kasus PMK-nya nol," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu M Syarkawi di Kota Bengkulu, Kamis.
Delapan wilayah tersebut yaitu Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Kabupaten Rejang Lebong, Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko.
Kemudian Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur. Sedangkan dua wilayah yang masih ditemukan kasus PMK yaitu Kabupaten Bengkulu Utara enam kasus dan Kabupaten Seluma sebanyak 62 kasus.
Penurunan kasus PMK di Provinsi Bengkulu, kata dia, karena pihaknya gencar melaksanakan vaksinasi hewan ternak jenis kambing dan sapi di seluruh wilayah. Selain itu juga disebabkan pembatasan kedatangan hewan ternak dari luar wilayah dengan menyertakan Surat Keterangan Sehat Hewan (SKKH).
Pemeriksaan surat keterangan sehat untuk hewan ternak yang masuk ke Bengkulu dilakukan di wilayah perbatasan seperti di Kabupaten Kaur, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Mukomuko.
Selain itu, kata dia, hewan ternak yang datang ke Bengkulu juga wajib disertai surat keterangan vaksin PMK dosis pertama dan kedua.
Berikut capaian vaksinasi PMK di Provinsi Bengkulu yaitu di Kabupaten Kepahiang 3.907 dosis, Kabupaten Bengkulu Utara 17.392 dosis, Kabupaten Rejang Lebong 6.183 dosis. Kabupaten Seluma 10.150 dosis, Kabupaten Bengkulu Selatan 2.750 dosis, Kabupaten Mukomuko 12.653 dosis, Kabupaten Bengkulu Tengah 8.027 dosis.
Kemudian Kabupaten Kaur 6.046 dosis, Kabupaten Lebong 1.510 dosis, Kota Bengkulu 1.414 dosis, serta UPTD IB dan PPT sekitar 296 dosis.