Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan daerah setempat hingga saat ini masih membutuhkan penambahan penyuluh keluarga berencana (KB) agar program tersebut tercapai secara optimal.

"Jumlah penyuluh KB yang ada di Kabupaten Rejang Lebong saat ini tinggal 29 orang lagi. Kami sudah mengajukan kepada pemerintah pusat agar jumlah penyuluh KB ini bisa ditambah guna melayani masyarakat dalam 156 desa dan kelurahan tersebar di 15 kecamatan," kata Kepala DP3APPKB Kabupaten Rejang Lebong Zulfan Efendi di Rejang Lebong, Jumat.

Dia menjelaskan jumlah penyuluh KB di daerah itu terus berkurang karena pindah ke OPD lain atau daerah lainnya, pensiun atau meninggal dunia, sedangkan untuk penambahan penyuluh tidak ada.

Dengan kondisi yang ada saat ini, kata dia, setiap penyuluh KB di Kabupaten Rejang Lebong harus melayani warga dalam lima hingga enam desa/kelurahan.

Idealnya, kata dia, setiap penyuluh KB melayani tiga desa/kelurahan dan kalau bisa satu desa/kelurahan satu penyuluh KB.

Dia menyebut 29 penyuluh KB yang ada tersebut seluruhnya berstatus pegawai negeri sipil ditempatkan di 15 balai keluarga berencana di setiap kecamatan.

"Petugas penyuluh KB ini bertugas menyosialisasikan program keluarga berencana dan program bangga kencana di desa dan kelurahan wilayah kerja masing-masing. Beruntung kita memiliki kader KB dan Pos KB di setiap desa dan kelurahan sehingga bisa membantu petugas penyuluh KB dalam menjalankan tugasnya keseharian," katanya.

Dia berharap, jumlah penyuluh KB yang ditempatkan di wilayah itu bisa dilakukan penambahan oleh pemerintah pusat sehingga bisa menjangkau setiap desa atau kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022