Pengangkatan sebanyak 33 petugas swadaya penyuluhan pertanian di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih menunggu rekomendasi dari 15 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang tersebar di 15 kecamatan daerah ini.
"Kami masih menunggu rekomendasi dari BPP. Apakah rekomendasi dari BPP terhadap petugas swadaya penyuluhan pertanian yang lama atau yang baru, tetapi ada penambahan petugas yang baru," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, di Mukomuko, Minggu.
Pemerintah setempat sejak beberapa tahun terakhir mengangkat petugas swadaya penyuluhan pertanian untuk menyebarkan berbagai informasi tentang pertanian kepada petani di daerah ini.
Pemerintah setempat tahun 2021 awalnya mengangkat sebanyak 28 orang kemudian bertambah menjadi 33 orang, dan pemerintah setempat tahun ini kembali mengangkat 33 orang.
Menurut dia, pada tahun ini, instansinya mendapatkan alokasi anggaran untuk membayar gaji sebanyak 33 petugas swadaya penyuluh pertanian selama sembilan bulan dengan gaji sebesar Rp2,1 juta per bulan.
Pendapatan atau gaji yang diterima oleh setiap petugas swadaya penyuluhan pertanian pada tahun ini, katanya, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp2 juta per bulan.
Ia mengatakan, petugas swadaya penyuluhan pertanian tersebut merupakan anggota kelompok tani yang berprestasi dan pengurus kontak tani nelayan andalan (KTNA) di daerah ini.
Selain itu, ujar dia, meskipun pemerintah setempat mengangkat 33 petugas swadaya penyuluhan pertanian, namun jumlah penyuluh pertanian lapangan di daerah masih kurang.
Ia juga mengemukakan bahwa saat ini sebanyak 90 orang penyuluh pertanian lapangan yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) baik pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), atau masih kurang dari target setiap desa dari 148 desa dan tiga kelurahan di memiliki satu penyuluh.
Namun, daerah ini masih kekurangan sebanyak 28 orang penyuluh pertanian lapangan, dan kekurangan tenaga ini akan diusulkan di APBD perubahan tahun ini.