Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu saat ini mempercepat pelaksanaan vaksinasi polio di fasilitas pelayanan tingkat kabupaten dan kecamatan guna mengantisipasi penyebaran virus polio di daerah itu.
 
"Kita akan tingkatkan lagi pelayanan vaksinasi di tingkat kabupaten/kota supaya tidak terjadi wabah polio di Provinsi Bengkulu," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2P Dinkes Provinsi Bengkulu Eplen Yunidarmi di Kota Bengkulu, Selasa.
 
Oleh karena itu masyarakat di seluruh wilayah Bengkulu diminta untuk waspada dengan segera membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan imunisasi atau vaksinasi polio.
 
Hal tersebut dilakukan karena pihaknya telah menerima surat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI nomor SR.02.06/C/5537/2022 tertanggal 21 November 2022 tentang kewaspadaan dini terhadap kejadian luar biasa Polio dari kasus virus Polio vaksin tipe 2 (VDPV2) di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.
 
"Jika ada orang tua yang tidak membawa anaknya untuk imunisasi tetes, biasanya petugas kita akan memberikan pengarahan dan penjelasan supaya mereka mau di imunisasi," terang Eplen.
 
Sehingga Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu diminta untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin OPV maupun IPV yang tinggi minimal 95 persen dan merata di setiap desa/kelurahan.
 
Ia menyebutkan, jika anak yang tidak mendapatkan vaksinasi polio maka anak tersebut rentan terinfeksi virus tersebut.
 
Untuk pelaksanaan imunisasi polio tetes dilakukan di umur dua bulan, imunisasi polio pertama dilakukan satu bulan kemudian, selanjutnya imunisasi polio ke dua di umur empat bulan imunisasi polio ketiga.
 
Sejak Januari hingga Oktober 2022, capaian imunisasi dasar lengkap sekitar 77,7 persen dengan capaian imunisasi polio pertama sebesar 76 persen, capaian imunisasi polio kedua 82 persen dan capaian imunisasi polio ketiga yaitu 79,4 persen.
 
Eplen menjelaskan, bahwa ciri-ciri dari penyakit polio yaitu lumpuh layu secara mendadak terhadap anak sampai umur 15 tahun dan jika ditemukan kasus polio yang terjadi kemungkinan karena tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap saat bayi.
 
Selain itu, pihaknya akan menggencarkan tim Surveilans Epidemologi di seluruh kabupaten/kota untuk mengantisipasi adanya laporan.
 
Serta semua kasus lumpuh layuh akut pada anak usia <15 tahun yang ditemukan segera dilaporkan kepada Ditjen P2P Kementerian Kesehatan.
 
"Imunisasi Polio kita sudah cukup tinggi, jadi kemungkinan kecil terjadi seperti yang di Aceh. Jika pun ada indikasi kita akan segera turunkan tim ke lapangan untuk mengambil sampel dan akan kita kirim ke Litbang Pusat," ujarnya.

Pewarta: Anggi Mayasari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2022