Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Meski gelombang di peraira wilayah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tinggi, tapi para nelayan setempat tetap merangkat ke laut mencari ikan demi dapur di rumah tetap mengempul

"Kami tetap melaut meski gelombang besar kecuali angin dan badai melanda daerah ini," kata Ketua Nelayan Kecamatan Air Rami Saugani di Mukomuko, Senin.

Ia mengatakan, belakangan ini ombak besar kerap melanda perairan laut wilayah  Mukomuko, dan puncaknya terjadi pada pekan ini, tapi nelayan sudah terbiasa dengan gelombang besar, sehingga nelayan tetap melaut.

"Kalau ombak di perairan laut wilayah ini sejak dulu memang sudah besar, tetapi nelayan tetap mencari ikan di laut karena tidak mungkin hanya karena ombak besar mereka batal mencari hidup yang merupakan pekerjaan rutin sehari-hari," ujarnya.

Apalagi saat ini lanjutnya, nelayan setempat sedang "kebanjiran" ikan teri yang mereka dapatkan dari hasil tangkapan di laut.

"Rata-rata setiap hari nelayan setempat membawa ikan teri diatas 30 kg, ikan tersebut dijual  dengan harga  Rp22.000-Rp23.000/kg," katanya.

Sedangkan setiap hari tidak kurang dari 20 perahu nelayan di kecamatan ini yang berangkat mencari ikan di laut daerah ini. "Kalau ombak di laut tidak pernah kecil selalu besar tetapi nelayan tetap pergi melaut untuk mencari ikan," ujarnya.

Ia mencatat, sebanyak 275 orang atau berkisar 90 persen warga masyarakat di Kecamatan Air Rami berprofesi sebagai nelayan dengan jumlah perahu yang mereka gunakan sebanyak 50 unit.

Kepala Badan Penanggulangan bencana Daerah Jasni Bahari sebelumnya mengimbau nelayan di daerah ini tidak berangkat melaut saat cuaca buruk dan ombak besar karena rawan perahu terbalik.

"Sebaiknya nelayan tidak berangkat dulu ke laut saat cuaca buruk karena risikonya perahu bisa terbalik," ujarnya menambahkan.

Ia mengungkapkan, bahwa kejadian perahu terbalik kerap terjadi di daerah ini tetapi tidak sampai menelan korban jiwa termasuk harga karena perahu saat itu juga bisa diselamatkan.(fto)

Pewarta:

Editor : Usmin


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012